Ambon (Antara Maluku) - Dinas kesehatan (Dinkes) Maluku segera menangani wabah demam berdarah dengue (DBD) dari Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara yang telah menewaskan empat orang dan 26 lainnya menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah Karel Sasuitubun Langgur.
Kadis Kesehatan Maluku, dr.Pontoh, ketika dikonfirmasi, Kamis, mengatakan, telah memutuskan langkah - langkah penanganan untuk mengatasi bertambahnya korban meninggal maupun penderita melonjak.
"Saya sedang berada di Surabaya dalam rangka urusan dinas. Namun staf telah diarahkan agar segera menerjunkan tim ke sana guna menangani DBD agar korban meninggal maupun penderita tidak bertambah," ujarnya.
Dia belum bisa memastikan pemicu wabah tersebut karena hanya dilaporkan Kadis Kesehatan Maluku Tenggara, dr. M.K. Notanubun bahwa telah tertular penyakit tersebut sehingga membutuhkan bantuan medis maupun obat - obatan.
"Mudah - mudahan hari ini (Kamis) tim medis maupun obat - obatan bisa dikirimkan ke Langgur, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara guna mengatasi penyakit tersebut," kata dr.Pontoh.
Kadis Kesehatan Maluku Tenggara, dr.M.K. Notanubun mengatakan, DBD tidak saja menyerang warga di pusat Kota Tual dan Langgur (Kabupaten Malra), tetapi juga terdapat kasus serupa pada beberapa kawasan, seperti di Desa Namar, Kecamatan Kei Kecil, dan Kecamatan Kei Besar.
Korban yang meninggal dunia umumnya berusia anak-anak. Mereka terlambat dilarikan ke RS untuk mendapatkan pertolongan medis, sementara kondisi mereka sudah sangat kritis.
Pemkab Maluku Tenggara bersama Dinkes, Direktur RSUD Karel Sasuitubun maupun dinas terkait langsung melakukan rapat koordinasi mengambil langkah penularan dan pencegahan wabah DBD yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aides aigepty.
Mobil Dinas milik Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Maluku Tenggara langsung dikerahkan memberikan pengumuman kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Dinkes Malra dan Kota Tual juga akan melakukan pengasapan ke rumah-rumah penduduk untuk mencegah jentik-jentik nyamuk agar tidak berkembang biak dan menebarkan wabah mematikan ini kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
Kadis Kesehatan Maluku, dr.Pontoh, ketika dikonfirmasi, Kamis, mengatakan, telah memutuskan langkah - langkah penanganan untuk mengatasi bertambahnya korban meninggal maupun penderita melonjak.
"Saya sedang berada di Surabaya dalam rangka urusan dinas. Namun staf telah diarahkan agar segera menerjunkan tim ke sana guna menangani DBD agar korban meninggal maupun penderita tidak bertambah," ujarnya.
Dia belum bisa memastikan pemicu wabah tersebut karena hanya dilaporkan Kadis Kesehatan Maluku Tenggara, dr. M.K. Notanubun bahwa telah tertular penyakit tersebut sehingga membutuhkan bantuan medis maupun obat - obatan.
"Mudah - mudahan hari ini (Kamis) tim medis maupun obat - obatan bisa dikirimkan ke Langgur, ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara guna mengatasi penyakit tersebut," kata dr.Pontoh.
Kadis Kesehatan Maluku Tenggara, dr.M.K. Notanubun mengatakan, DBD tidak saja menyerang warga di pusat Kota Tual dan Langgur (Kabupaten Malra), tetapi juga terdapat kasus serupa pada beberapa kawasan, seperti di Desa Namar, Kecamatan Kei Kecil, dan Kecamatan Kei Besar.
Korban yang meninggal dunia umumnya berusia anak-anak. Mereka terlambat dilarikan ke RS untuk mendapatkan pertolongan medis, sementara kondisi mereka sudah sangat kritis.
Pemkab Maluku Tenggara bersama Dinkes, Direktur RSUD Karel Sasuitubun maupun dinas terkait langsung melakukan rapat koordinasi mengambil langkah penularan dan pencegahan wabah DBD yang ditularkan lewat gigitan nyamuk aides aigepty.
Mobil Dinas milik Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kabupaten Maluku Tenggara langsung dikerahkan memberikan pengumuman kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Dinkes Malra dan Kota Tual juga akan melakukan pengasapan ke rumah-rumah penduduk untuk mencegah jentik-jentik nyamuk agar tidak berkembang biak dan menebarkan wabah mematikan ini kepada masyarakat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012