Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Maluku Utara (Malut) diminta untuk mempersiapkan pembangunan bandara perintis, guna mendukung arus transportasi dan pembangunan di daerah kepulauan tersebut.

Anggota DPRD Malut, Edi Langkara di Ternate, Selasa mengatakan, guna mendukung pembangunan di daerah ini, sejumlah kabupaten di Maluku Utara  diharapkan untuk membangun bandara perintis untuk membuka akses transportasi dari dan ke daerah itu.

Menurut dia, bandara perintis akan membuka peluang investasi dan pertumbuhan ekonomi di daerah, karena adanya dukungan transportasi udara untuk mencapai Kabupaten Halteng yang sangat jauh dari Ternate atau Sofifi, ibukota Provinsi Maluku Utara.

"Karena itu Pemkab Halteng perlu membangun bandara perintis guna melancarkan transportasi dari dan ke daerah itu. Dari berbagai kabupaten/kota di Malut, hanya Kabupaten Halteng yang saat ini belum memilikinya," , kata Edi Langkara.

Diungkapkan, pada musim gelombang tinggi kelancaran arus transportasi laut dari dan ke daerah itu sangat terganggu, sementara jalur darat dari Sofifi ke Weda, ibukota Kabupaten Halteng pun kondisinya sangat buruk.

Edi, yang juga bakal calon Bupati Halteng, menyatakan kabupaten itu memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah, terutama pada sektor pertambangan, perkebunan dan perikanan.

"Oleh karena itu, sarana transportasi udara dari dan ke daerah itu harus diupayakan semaksimal mungkin oleh pemkab setempat untuk dibangun demi menarik investor datang ke daerah tersebut," katanya.

Pemkab Halteng beberapa tahun silam sudah merencanakan membangun bandara perintis di Patani Utara, bahkan telah dialokasikan anggaran Rp5 miliar untuk pembangunan bandara itu, tapi sampai sekarang "tidak terdengar lagi kelanjutannya".

Edi menyatakan, kalau Pemkab Halteng tidak berniat melanjutkan pembangunan perintis di Patani, maka bisa melakukan koordinasi dengan PT Weda Bay Nikel (WBN).

Pasalnya, saat ini perusahan asal Prancis itu memiliki bandara, sehingga bisa digunakan dan dimemanfaatkan bersama bandara milik perusahan milik tambang nikel itu yang ada di Lelilef.

Menurut Edi, hampir semua kabupaten/kota di Malut saat ini dilayani penerbangan perintis, bahkan ada yang langsung menghubungkan dengan daerah di luar Malut, seperti Bandara Kao di Kabupaten Halmahera Utara yang memiliki rute Kao-Ternate-Manado.

"Oleh karena itu, sangatlah ironis kalau Pemkab Halteng tidak pula mengupayakan adanya penerbangan perintis dari dan ke daerah itu, apalagi kondisi transportasi laut dari darat ke sana sangat sulit," katanya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012