Pengurus Dharma Wanita Persatuan (DWP) kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) menunjukkan kepedulian dan perhatian dengan menyalurkan  bantuan bagi  korban   tanah longsor dan banjir yang terjadi di Desa Messa, Kotalo dan Trans Waleh SP 2 Maluku Utara.

Ketua DPW Halteng Djamila Asri dihubungi di Ternate, Rabu mengatakan,  DPW Halteng merasa terpanggil dengan adanya saudara-saudara kita yang merupakan bagian dari masyarakat Halteng  telah dilanda musibah dan ujian  yaitu banjir dan tanah longsor.

Penyerahan bantuan kemanusiaan berupa bahan makanan dan uang tunai yang di serahkan langsung oleh  ketua DPW Halteng Djamila Yanto didampingi pengurus di Posko Siaga Bencana  kantor BPBD yang diterima oleh sekretaris BPBD Halteng Selasa.

"Kami merasa peduli dengan kejadian yang menimpa masyarakat yang terdampak musibah tidak memandang, suku, ras dan golongan," ujarnya.

Untuk itu, seluruh pengurus DPW kabupaten Halteng menyerahkan bantuan bahan makanan serta uang tunai kepada korban banjir dan tanah longsor melalui BPBD Halteng.

"Jangan dilihat seberapa besar atau kecil bantuan yang di serahkan tapi kepedulian bersama dalam musibah yang dialami masyarakat itu sendiri," katanya.

Oleh karena itu, semoga dengan bantuan yang diserahkan oleh kami dapat meringankan dan mengurangi beban derita yang dialami.

Adapun bantuan yang diserahkan berupa gula pasir 66 kilogram, beras 52 karung , telur 360 butir, minyak kelapa 16 liter, teh 27 dos, kopi 2 bungkus, susu 5 kaleng, air mineral 10 dos dan ikan kaleng sebanyak 3 dos serta uang tunai sebesar Rp12 juta.


Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), melaporkan, banjir dan longsor melanda kecamatan Weda Timur pada Senin, mengakibatkan ruas jalan menghubungkan Weda – Patani terputus.

Kepala BPBD Kabupaten Halteng, Rais Musa mengatakan, banjir melanda dua desa yaitu  Desa Messa dan Kotalo mengakibatkan ratusan rumah terendam air dan jalan  Weda menuju Kecamatan Patani terputus.

"Longsor  di antara jalan Yeke – Messa, titik longsor berada di delapan titik sehingga akses jalan dari Yeke menuju Messa terputus dan tidak bisa dilewatkan baik roda dua dan empat,” ujar Rais Musa.

Sehingga masyarakat tidak bisa melewati, mulai dari titik pertama terjadinya longsor sampai di titik delapan dengan menempuh waktu sekitar enam kilometer.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023