Ambon (Antara Maluku) - Atlet Maluku dari cabang olahraga motor prix gagal ambil bagian dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XVIII yang akan berlangsung di Riau, September mendatang.
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Maluku, Sandy Wattimena, di Ambon, Rabu, mengatakan, para atlet dari organisasinya itu tidak lolos mengikuti seleksi pra PON motor prix yang berlangsung di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
"Sebenarnya atlet kita tidak kalah bersaing dengan atlet dari provinsi lain. Hanya saja kemarin itu aturannya cukup ketat, seperti tidak boleh menggunakan motor yang sudah diotak-atik atau harus full standar pabrik. Misalnya pilot jetnya tidak boleh distel dan lain-lain, harus standar pabrik," kata Sandy Wattimena.
Ia mengatakan, aturan tersebut menyebabkan beberapa atlet IMI Maluku mengalami masalah di mesin. Selain itu, ada pula yang mengalami kecelakaan sehingga tak satu pun altet Maluku dari cabang motor prix lolos seleksi pra PON.
"Tapi saya kira itu menjadi pengalaman berharga buat kami agar ke depan bisa berbuat lebih baik. Selain itu, kami perlu mengikuti banyak kompetisi sehingga punya pengalaman untuk bisa bersaing dengan daerah lain karena terus terang di daerah ini hal itu (kompetisi, red) sangat terbatas," katanya.
Jadwal kejurnas diundur
Wattimena mengatakan, pihaknya menyambut gembira Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Motor Prix Region VI yang akan berlangsung di Kota Ambon, Juni mendatang.
Kejurnas tersebut merupakan ajang kompetisi untuk mengukur kemampuan atlet motor prix Maluku dengan provinsi lain.
"Sebenarnya Kejurnas Region VI itu dijadwalkan pada 25-26 Mei. Tetapi mengingat pelaksanaan MTQ nasional juga berlangsung di Ambon dan waktunya sudah semakin dekat yakni 8 - 18 Juni, maka kami wajib mendukung suksesnya kegiatan tersebut," kata Wattimena.
Untuk itu, katanya menambahkan, IMI Maluku meminta pemerintah daerah setempat untuk menyurati Pengurus Besar (PB) IMI di Jakarta agar jadwal kejurnas bisa diatur ulang (reschedule).
"Kami, pengurus provinsi (pengprov) juga akan menyurati PB IMI di Jakarta untuk reschedule. Kemungkinan Kejurnas Motor Prix Region VI baru akan dilaksanakan di Ambon pada 29-30 Juni, usai pelaksanaan MTQ," katanya.
Dikatakannya, kejurnas akan dilaksanakan di sirkuit dadakan, seputaran Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang (Karpan) karena di Ambon belum ada infrastruktur balap motor.
"Hal itu juga menjadi tantangan buat pengprov agar ke depan bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat untuk mengadakan lintasan maupun sirkuit balap motor sehingga bakat dan potensi para anak muda di Maluku dapat tersalurkan," kata Wattimena.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Maluku, Sandy Wattimena, di Ambon, Rabu, mengatakan, para atlet dari organisasinya itu tidak lolos mengikuti seleksi pra PON motor prix yang berlangsung di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, belum lama ini.
"Sebenarnya atlet kita tidak kalah bersaing dengan atlet dari provinsi lain. Hanya saja kemarin itu aturannya cukup ketat, seperti tidak boleh menggunakan motor yang sudah diotak-atik atau harus full standar pabrik. Misalnya pilot jetnya tidak boleh distel dan lain-lain, harus standar pabrik," kata Sandy Wattimena.
Ia mengatakan, aturan tersebut menyebabkan beberapa atlet IMI Maluku mengalami masalah di mesin. Selain itu, ada pula yang mengalami kecelakaan sehingga tak satu pun altet Maluku dari cabang motor prix lolos seleksi pra PON.
"Tapi saya kira itu menjadi pengalaman berharga buat kami agar ke depan bisa berbuat lebih baik. Selain itu, kami perlu mengikuti banyak kompetisi sehingga punya pengalaman untuk bisa bersaing dengan daerah lain karena terus terang di daerah ini hal itu (kompetisi, red) sangat terbatas," katanya.
Jadwal kejurnas diundur
Wattimena mengatakan, pihaknya menyambut gembira Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Motor Prix Region VI yang akan berlangsung di Kota Ambon, Juni mendatang.
Kejurnas tersebut merupakan ajang kompetisi untuk mengukur kemampuan atlet motor prix Maluku dengan provinsi lain.
"Sebenarnya Kejurnas Region VI itu dijadwalkan pada 25-26 Mei. Tetapi mengingat pelaksanaan MTQ nasional juga berlangsung di Ambon dan waktunya sudah semakin dekat yakni 8 - 18 Juni, maka kami wajib mendukung suksesnya kegiatan tersebut," kata Wattimena.
Untuk itu, katanya menambahkan, IMI Maluku meminta pemerintah daerah setempat untuk menyurati Pengurus Besar (PB) IMI di Jakarta agar jadwal kejurnas bisa diatur ulang (reschedule).
"Kami, pengurus provinsi (pengprov) juga akan menyurati PB IMI di Jakarta untuk reschedule. Kemungkinan Kejurnas Motor Prix Region VI baru akan dilaksanakan di Ambon pada 29-30 Juni, usai pelaksanaan MTQ," katanya.
Dikatakannya, kejurnas akan dilaksanakan di sirkuit dadakan, seputaran Stadion Mandala Remaja, Karang Panjang (Karpan) karena di Ambon belum ada infrastruktur balap motor.
"Hal itu juga menjadi tantangan buat pengprov agar ke depan bisa bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat untuk mengadakan lintasan maupun sirkuit balap motor sehingga bakat dan potensi para anak muda di Maluku dapat tersalurkan," kata Wattimena.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012