Ambon (Antara Maluku) - Kota Ambon segera memiliki hotel bertaraf internasional, Victoria Park Tower, dijadwalkan pembangunannya mulai 17 Juli 2012.
"Pembangunan Victoria Park Tower dimulai 17 Juli. Kehadirannya berdampak meningkatkan perekonomian Maluku di masa mendatang," kata Presiden Direktur PT Spacecon Internasional, Raphael Sing, saat penandatanganan kontrak kerja sama pembangunan hotel tersebut antara PT Space Consorcium (Spacecon) International dengan PT PP-KBNP JO Corporation, di Ambon, Rabu.
Raphael Sing mengatakan, kehadiran hotel 40 lantai yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Pantai Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku itu juga akan memajukan dunia pariwisata di kota tersebut, sekaligus membuka lapangan kerja dalam jumlah besar.
Berdasarkan desain, tinggi gedung Victoria Park Tower mencapai 150 meter. Hotel tersebut dibangun di atas lahan seluas 20 hektare, dan direncanakan memiliki 2.000 kamar serta dilengkapi pusat perbelanjaan, restoran, rumah sakit dan sekolah perikanan bertaraf internasional.
Hotel tersebut juga dilengkapi auditorium yang dapat digunakan sebagai tempat menggelar berbagai acara berskala nasional maupun internasional serta dua unit perahu terbang (Fying Boat) dan diperkirakan rampung dalam tiga tahun.
Menurut Raphael Sing, selain membangun hotel bertaraf internasional, perusahaan asal Korea Selatan itu juga tertarik berinvestasi bidang lainnya karena Maluku memiliki kekayaan sumber daya alam, hayati baik di laut maupun darat.
"Para investor Korea sudah melihat langsung potensi sumberdaya alam yang ada di berbagai Kabupaten - kota di Maluku, dan mereka sangat tertarik untuk berinfestasi antara lain di bidang perikanan, pariwisata dan pertambangan," ujarnya.
Dorong ekonomi
Guberbur Maluku Karel Albert Ralahalu mengakui kehadiran hotel Victoria Park berdampak mendorong percepatan pembangunan ekonomi juga turut memajukan sektor pariwisata.
Dia mengakui, Maluku telah dikenal karena wisata bahari yang eksotik serta kaya berbagai potensi sumber daya perikanan bernilai ekonomis di pasaran dunia, termasuk potensi wisata sejarah peninggalan perang dunia kedua.
"Karena itu, sangatlah tepat Maluku dijadikan sebagai sebagai pilihan utama destinasi wisata dan lokasi investasi yang menjanjikan. Untuk mendayagunakan potensi pariwisata tersebut, diperlukan dukungan dan partisipasi semua pihak, termasuk dunia usaha," ujarnya.
Partisipasi dunia usaha, kata Ralahalu, juga meliputi pembangunan hotel dengan fasilitas lebih memadai dan berstandar internasional. Apalagi jumlah kunjungan wisatawan ke Maluku cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
"Pembangunan Victoria Park Tower di Kota Ambon merupakan salah satu bentuk partisipasi dunia usaha. Pembangunannya akan bermanfaat ganda, seperti terbukanya lapangan kerja baru dan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar serta pemberdayaan usaha lokal yang bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah," kata Ralalahu.
Ia juga mengingatkan PT SpaceCon International untuk secepatnya menyelesaikan hal-hal yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama ijin membangun bangunan (IMB).
Ralahalu juga meminta dukungan dan partisipasi Wali kota Ambon, Richard Louhenapessy dalam penyelesaian berbagai perizinan sesuai kewenangan pemerintah setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Pembangunan Victoria Park Tower dimulai 17 Juli. Kehadirannya berdampak meningkatkan perekonomian Maluku di masa mendatang," kata Presiden Direktur PT Spacecon Internasional, Raphael Sing, saat penandatanganan kontrak kerja sama pembangunan hotel tersebut antara PT Space Consorcium (Spacecon) International dengan PT PP-KBNP JO Corporation, di Ambon, Rabu.
Raphael Sing mengatakan, kehadiran hotel 40 lantai yang berlokasi di Jalan Slamet Riyadi, Pantai Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Maluku itu juga akan memajukan dunia pariwisata di kota tersebut, sekaligus membuka lapangan kerja dalam jumlah besar.
Berdasarkan desain, tinggi gedung Victoria Park Tower mencapai 150 meter. Hotel tersebut dibangun di atas lahan seluas 20 hektare, dan direncanakan memiliki 2.000 kamar serta dilengkapi pusat perbelanjaan, restoran, rumah sakit dan sekolah perikanan bertaraf internasional.
Hotel tersebut juga dilengkapi auditorium yang dapat digunakan sebagai tempat menggelar berbagai acara berskala nasional maupun internasional serta dua unit perahu terbang (Fying Boat) dan diperkirakan rampung dalam tiga tahun.
Menurut Raphael Sing, selain membangun hotel bertaraf internasional, perusahaan asal Korea Selatan itu juga tertarik berinvestasi bidang lainnya karena Maluku memiliki kekayaan sumber daya alam, hayati baik di laut maupun darat.
"Para investor Korea sudah melihat langsung potensi sumberdaya alam yang ada di berbagai Kabupaten - kota di Maluku, dan mereka sangat tertarik untuk berinfestasi antara lain di bidang perikanan, pariwisata dan pertambangan," ujarnya.
Dorong ekonomi
Guberbur Maluku Karel Albert Ralahalu mengakui kehadiran hotel Victoria Park berdampak mendorong percepatan pembangunan ekonomi juga turut memajukan sektor pariwisata.
Dia mengakui, Maluku telah dikenal karena wisata bahari yang eksotik serta kaya berbagai potensi sumber daya perikanan bernilai ekonomis di pasaran dunia, termasuk potensi wisata sejarah peninggalan perang dunia kedua.
"Karena itu, sangatlah tepat Maluku dijadikan sebagai sebagai pilihan utama destinasi wisata dan lokasi investasi yang menjanjikan. Untuk mendayagunakan potensi pariwisata tersebut, diperlukan dukungan dan partisipasi semua pihak, termasuk dunia usaha," ujarnya.
Partisipasi dunia usaha, kata Ralahalu, juga meliputi pembangunan hotel dengan fasilitas lebih memadai dan berstandar internasional. Apalagi jumlah kunjungan wisatawan ke Maluku cenderung meningkat dari tahun ke tahun.
"Pembangunan Victoria Park Tower di Kota Ambon merupakan salah satu bentuk partisipasi dunia usaha. Pembangunannya akan bermanfaat ganda, seperti terbukanya lapangan kerja baru dan penyerapan tenaga kerja dalam jumlah besar serta pemberdayaan usaha lokal yang bermuara pada peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah," kata Ralalahu.
Ia juga mengingatkan PT SpaceCon International untuk secepatnya menyelesaikan hal-hal yang dipersyaratkan dalam pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, terutama ijin membangun bangunan (IMB).
Ralahalu juga meminta dukungan dan partisipasi Wali kota Ambon, Richard Louhenapessy dalam penyelesaian berbagai perizinan sesuai kewenangan pemerintah setempat.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012