Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Ambon mengaku mendapat protes dari wanita pria (Waria) di Ambon lantaran tidak mau mengikuti tes Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). 

 

"Tes HIV/AIDS dan skrining sudah dilakukan. Ada sejumlah Waria yang protes. Tapi, bagi kami itu tidak jadi masalah," kata Ketua Komisi I DPRD Ambon Jafry Taihuttu, di Ambon, Rabu.

 

Ia mengatakan, para waria tersebut protes setelah Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan tes HIV/AIDS bagi Waria dan pramuria di sejumlah tempat hiburan malam yang ada di Kota Ambon.

 

Tes ini dilakukan untuk menekan jumlah kasus HIV/AIDS yang kian meningkat di kota bertajuk "Manise" itu. 

 

Kendati demikian, ada sejumlah Waria yang protes dengan kegiatan tes HIV/AIDS tersebut saat Komisi I DPRD Ambon melakukan kunjungan langsung ke mes Waria dan pramuria di beberapa tempat berbeda.

 

“Masalah HIV/AIDS menjadi perhatian serius komisi I. Sekalipun ada yang protes, tapi itu bukan kendala,” ujarnya. 

 

Menurutnya, DPRD merupakan representatif masyarakat Kota Ambon untuk menginginkan Ambon sehat dari penyakit HIV/AIDS.

 

"Jadi kita memang mendatangi kelompok-kelompok yang berisiko. Kita tidak mau angka kasus ini terus naik," terang Jafry. 

 

Ia menyebutkan, sudah sebanyak 200 orang Waria dan pramuria yang dites HIV/AIDS. Namun untuk hasil reaktif dan tidaknya menjadi kewenangan Dinkes Ambon. 

 

"Ada aturan di Dinkes Ambon yang mengatur itu. Jadi tidak bisa disebutkan siapa yang reaktif dan tidak secara luas," ucapnya.

 

Yang terpenting, ia melanjutkan, komisi telah berusaha peduli dengan melakukan kunjungan secara langsung bersama Dinas Kesehatan Ambon serta Dinas Sosial (Dinsos) Ambon.

 

"Kami juga libatkan Dinas Sosial karena ternyata ada praktik prostitusi yang indikasinya jelas ada anak di bawah umur," katanya. 

 

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ambon mendata selama Januari hingga Mei tahun 2023 terdapat kasus baru HIV/AIDS sebanyak 145 kasus.

 

Sehingga secara kumulatif jumlah kasus HIV mencapai 2.284 kasus, sedangkan AIDS tercatat sekitar 992 kasus, yang didominasi oleh kelompok laki-laki.

 

Kasus HIV/AIDS mengalami peningkatan setiap tahun, di 2021 sebanyak 116 kasus, dan meningkat di 2022 sebanyak 290 kasus.

Pewarta: Winda Herman

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023