Nairobi (Antara Maluku) - Menteri Keamanan Dalam Negeri Kenya George Saitoti, seorang tokoh penting dalam perjuangan negaranya melawan gerilyawan Shebab Al Qaida di negara tetangga Somalia, tewas dalam kecelakaan helikopter Ahad.

Kematiannya dipuji oleh musuh-musuhnya di Shebab tetapi mereka tidak membuat pengakuan tanggung jawab atas kecelakaan itu, yang penyebabnya belum ditentukan.

"(Shebab) menyambut kematian menteri jahat yang atas otorisasinya
ribuan Muslim menderita baik di Somalia dan di Kenya," kata kelompok itu dalam satu pesan di akun Twitter-nya.

Saitoti, 66 tahun, dan lima orang lainnya tewas ketika sebuah helikopter polisi terbang menurun di perbukitan  Ngong di luar ibu kota tak lama setelah lepas landas dari Bandara Wilson Nairobi.

Para korban lainnya adalah Yosua Orwa Ojode, asisten menteri untuk keamanan internal, kedua pilot - termasuk seorang wanita - dan dua pengawal.

Presiden Mwai Kibaki dan Perdana Menteri Raila Odinga memberikan penghormatan kepada Saitoti, yang memainkan peran penting dalam kampanye melawan pemberontak Somalia, namun dipersalahkan karena serangkaian serangan teror dan penculikan di  Kenya.

"Pemerintah akan menjamin penyelidikan menyeluruh" mengenai penyebab kecelakaan itu, kata Odinga kepada wartawan di lokasi kecelakaan.

Saitoti, yang berencana akan mencalonkan diri sebagai presiden tahun depan untuk menggantikan Kibaki, sedang dalam perjalanan  menghadiri upacara keagamaan di Kenya barat ketika
Eurocopter-nya turun di hutan Kibuku pada sekitar pukul O8.30 waktu setempat.

Seorang wartawan AFP melihat enam mayat yang hangus tak bisa dikenali dan dikeluarkan dari reruntuhan itu, sementara gumpalan uang kertas tergeletak berserakan di lokasi kejadian.

Penyelidik dari polisi, Otoritas Bandara Kenya (KAA) dan
Otoritas Penerbangan Sipil Kenya menutup daerah untuk penyelidikan menetapkan penyebab kecelakaan.

"Kemungkinan besar kecelakaan itu disebabkan oleh cuaca buruk, karena kabut pada saat itu sedamh turun," kata seorang perwira polisi yang terlibat dalam investigasi.

Sumber lain kepolisian Kenya telah menjelaskan pesawat yang
dilengkapi dengan peralatan canggih itu baru berumur lima bulan.

Seorang saksi, petani Ole Tolei, mengatakan kepada AFP bahwa ia melihat pesawat "terbang sangat rendah. Lalu turun tiba-tiba dan kami mendengar ledakan keras, dan kemudian terbakar."

Peran kementerian Saitoti sangat berarti karena ia mengendalikan investigasi utama negara, keamanan layanan intelijen nasional dan departemen investigasi kriminal.

Kenya mengirimkan ribuan pasukan ke Somalia selatan pada Oktober untuk menghadapi Shebab dan melindungi perbatasannya.

Saitoti membuat pengumuman publik pertama tentang invasi, dua hari penuh setelah pasukan Kenya melintasi perbatasan.

Angkatan Bersenjata Kenya sejak itu bergabung dengan Ethiopia dalam upaya  mengusir kelompok Islam dari markas mereka di selatan dan tengah negara.

Saitoti  baru-baru ini menyatakan bahwa pemerintah tidak akan takut oleh "Teroris". (H-AK)  

Pewarta: AFP

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012