Sebanyak 100 personel gabungan Kapolisian Resort (Polresta) Ambon dan Pulau-pulau Lease dengan Bantuan Kendali Operasi (BKO) Brimbob mengamankan kegiatan Mandi Safar di Wakal dan Hitu, Jazirah Leihitu, Maluku Tengah. 

 

“Jadi untuk pengamanan mandi safar tahun ini, dari personel Polresta Ambon bergabung dengan BKO Brimob berjumlah 100 orang untuk dari Wakal sampai ke Hitu. Jadi memang di titik-titik yang ramai,” kata Kepolsek Leihitu IPTU Moyo Utomo, di Hitu, Maluku Tengah, Rabu. 

 

Ia mengaku, selama kegiatan berjalan tidak terjadi konflik antar pemuda atau kelompok lainnya di tempat mandi safar berlangsung.  

 

“Alhamdulillah sampai sejauh ini situasi kondusif, aman dan lancar,” ujarnya. 

 

Ribuan orang di Maluku dan sekitarnya mengikuti tradisi Mandi Safar, baik itu laki-laki maupun perempuan, orang tua maupun orang muda, serta pendatang dari desa-desa sekitar maupun dari kota Ambon.

 

Mandi Safar juga berlangsung aman dan damai, meskipun ribuan orang memenuhi ruas jalan dalam Negeri Hitulama dan pelabuhannya.

 

Mandi Safar dilakukan pada setiap hari Rabu minggu terakhir di bulan safar. Sebelum tradisi Husafara digelar, lebih dulu para tokoh agama dan tetua adat melakukan doa syukur di beranda rumah raja.

 

Setelah ritual itu dilakukan, baru raja, tokoh adat serta tokoh agama berjalan menuju pelabuhan Huseka'a Hitulama untuk prosesi doa syukur lebih lanjut.

 

Mandi Safar telah menjadi tradisi sejak ratusan tahun silam di sebagian besar daerah di Indonesia yang merupakan negara mayoritas Muslim. Di Maluku, terutama di daerah "jazirah" Leihitu, Mandi Safar tetap digelar setiap tahunnya, bahkan saat pandemi pada puncaknya di  2020 .

Pewarta: Winda Herman

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023