Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Bersih Ake Gaale Ternate, Maluku Utara (Malut), terus tingkatkan pelayanan kebutuhan air bersih terhadap pelanggan dengan mengandalkan sumber air tanah.
Plt Direktur Perumda Aur Bersih Ake Gaale kota Ternate, M Syafie Bay di Ternate, Kamis, mengatakan, berdasarkan data 95 persen bersumber dari air tanah untuk melayani kebutuhan air bersih di kota Ternate, sedangkan sisanya berasal dari air permukaan dalam hal ini danau Laguna.
"Masalah ini harus menjadi perhatian kita bersama, apa lagi dengan regulasi menteri terkait yang membidangi Kementerian ESDM tentang sumber air tanah dan PUPR tentang air permukaan, dimana dalam tahun 2023 sudah harus memiliki perizinan," ujarnya.
Menurut Syafie, dari hasil pertemuan dengan Menteri ESDM maupun Menteri PUPR telah di sampaikan bahwa kepentingan dari regulasi untuk memastikan terjaga kelestarian sumber air yang ada di Indonesia termasuk di kota Ternate.
Dia juga menyebutkan, pelayanan air bersih di kota Ternate belum memuaskan, walaupun sebagian masyarakat sudah terlayani air 24 jam.Tapi masalah kualitas, dijamin sesuai standar Permen Kesehatan, karena setiap waktu di uji.
Sedangkan kuantitas masih belum memuaskan karena terdapat beberapa wilayah di daerah ketinggian harus bergilir karena terjadi defisit produksi air tanah.
Dirinya mengatakan, berdasarkan perhitungan dari konsultan yang akan kerjasama dengan pemerintah kota Ternate untuk membuat Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum ( RISPAM) dalam dokunen tercantum, bahwa kota Ternate terdapat defisit produksi air tanah 92 liter/ per detik.
Menurut Syafie , untuk 1 liter/per detik sudah dapat menghidupkan kebutuhan air sebanyak 500 jiwa kalau kekurangan 92 liter /per detik seharusnya sudah dapat menghidupkan lebih dati 40.000 jiwa,"tutur.
Dua kebutuhan yang harus dipenuhi pertama masalah tuntutan Regulasi yang harus memiliki perizinan, sedangkan di sisi lain kebutuhan masyarakat yang harus di penuhi.dan ini harus menjadi kewajiban pemerintah, karena Perumda Air Bersih hanya sebagai operator yang melayani kebutuhan masyarakat
Syafie menambahkan, banyak hal yang harus dilakukan sesuai dengan tuntutan masyarakat, maka pihak Perumda Air Bersih telah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang mewakili dari Kecamatan Ternate Tengah, Utara dan Selatan tentang rencana penambahan blok langganan baru .
Sementara yang ada 4 blok yang menggunakan air dari 0 sampai 40 M3 dan rencana di tambah 2 blok di atas 40 sampai di atas 50 m3, Bagi pelanggan yang menggunakan 40 M3 akan di buat blok tersendiri.
Ternyata selama ini yang menggunakan 40 m3 mencapai 18 persen dari 33.000 pelanggan menggunakan air separuh dari produksi, sehingga dibuat blok tersendiri, bila menggunakan air berlebihan akan dinaikkan harga sesuai penggunaan.
"Sambil menunggu persetujuan DPRD dan Perwali yang mengatur tentang penambahan blok baru dan sesuai rencana awal bulan depan sudah dapat di terapkan," kata Syafie.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Plt Direktur Perumda Aur Bersih Ake Gaale kota Ternate, M Syafie Bay di Ternate, Kamis, mengatakan, berdasarkan data 95 persen bersumber dari air tanah untuk melayani kebutuhan air bersih di kota Ternate, sedangkan sisanya berasal dari air permukaan dalam hal ini danau Laguna.
"Masalah ini harus menjadi perhatian kita bersama, apa lagi dengan regulasi menteri terkait yang membidangi Kementerian ESDM tentang sumber air tanah dan PUPR tentang air permukaan, dimana dalam tahun 2023 sudah harus memiliki perizinan," ujarnya.
Menurut Syafie, dari hasil pertemuan dengan Menteri ESDM maupun Menteri PUPR telah di sampaikan bahwa kepentingan dari regulasi untuk memastikan terjaga kelestarian sumber air yang ada di Indonesia termasuk di kota Ternate.
Dia juga menyebutkan, pelayanan air bersih di kota Ternate belum memuaskan, walaupun sebagian masyarakat sudah terlayani air 24 jam.Tapi masalah kualitas, dijamin sesuai standar Permen Kesehatan, karena setiap waktu di uji.
Sedangkan kuantitas masih belum memuaskan karena terdapat beberapa wilayah di daerah ketinggian harus bergilir karena terjadi defisit produksi air tanah.
Dirinya mengatakan, berdasarkan perhitungan dari konsultan yang akan kerjasama dengan pemerintah kota Ternate untuk membuat Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum ( RISPAM) dalam dokunen tercantum, bahwa kota Ternate terdapat defisit produksi air tanah 92 liter/ per detik.
Menurut Syafie , untuk 1 liter/per detik sudah dapat menghidupkan kebutuhan air sebanyak 500 jiwa kalau kekurangan 92 liter /per detik seharusnya sudah dapat menghidupkan lebih dati 40.000 jiwa,"tutur.
Dua kebutuhan yang harus dipenuhi pertama masalah tuntutan Regulasi yang harus memiliki perizinan, sedangkan di sisi lain kebutuhan masyarakat yang harus di penuhi.dan ini harus menjadi kewajiban pemerintah, karena Perumda Air Bersih hanya sebagai operator yang melayani kebutuhan masyarakat
Syafie menambahkan, banyak hal yang harus dilakukan sesuai dengan tuntutan masyarakat, maka pihak Perumda Air Bersih telah melakukan sosialisasi terhadap masyarakat yang mewakili dari Kecamatan Ternate Tengah, Utara dan Selatan tentang rencana penambahan blok langganan baru .
Sementara yang ada 4 blok yang menggunakan air dari 0 sampai 40 M3 dan rencana di tambah 2 blok di atas 40 sampai di atas 50 m3, Bagi pelanggan yang menggunakan 40 M3 akan di buat blok tersendiri.
Ternyata selama ini yang menggunakan 40 m3 mencapai 18 persen dari 33.000 pelanggan menggunakan air separuh dari produksi, sehingga dibuat blok tersendiri, bila menggunakan air berlebihan akan dinaikkan harga sesuai penggunaan.
"Sambil menunggu persetujuan DPRD dan Perwali yang mengatur tentang penambahan blok baru dan sesuai rencana awal bulan depan sudah dapat di terapkan," kata Syafie.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023