Ambon (Antara Maluku) - Balai Sungai Wilayah Maluku dan Maluku Utara telah memasang sirine khusus sebagai alat yang berfungsi memberikan peringatan dini (early warning system) di lokasi bendungan alam Gunung Ulakhatu guna mencegah timbulnya korban jiwa saat terjadi banjir bandang.

"Luberan air dalam jumlah besar sewaktu-waktu bisa terjadi di lokasi ini dan mengancam sedikitnya 500 Kepala Keluarga (KK) warga Negeri Lima, Kecamatan Leihitu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah," kata Kepala Balai Sungai Maluku, M. Marasabessy di Ambon, Selasa.

Pemasangan alat tersebut dilakukan atas permintaan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu agar masyarakat bisa secepatnya menyelamatkan diri bila terjadi banjir bandang.

Bendungan alam atau natural dam di daerah itu terbentuk setelah terjadi patahan serta longsoran tanah dan batuan maupun pepohonan di bagian lereng gunung pada Jumat, (13/7) 2012 hingga menutup aliran sungai dan membentuk danau sepanjang 2 kilo meter dengan lebar 300 meter dan kedalamannya bervariasi antara 60 - 80 meter.

Warga setempat yang mendengar bunyi reruntuhan matrial ini langsung mengungsi ke lokasi yang aman karena khawatir akan diterjang bencana banjir bandang, apalagi saat ini intensitas curah hujan masih cukup tinggi.

Marasabessy mengatakan, selain dilakukan pemasangan sirine untuk peringatan dini, balai sungai juga telah menempatkan sejumlah petugas untuk melakukan pengataman dan pemantauan terhadap perkembangan bendungan dimaksud.

Selain itu, balai sungai juga membuka posko pengendali di permukiman warga Negeri Lima untuk tetap saling berkomunikasi.

Guna mencegah kerugian matrial dalam jumlah besar, maka barang-barang berharga milik masyarakat baik elektronik maupun perabot rumah tangga dan surat-surat penting sudah diungsikan ke tempat yang lebih aman.

Sehari sebelum terjadi patahan di kawasan Gunung Ulakhatu, BMKG Ambon melaporkan terjadinya gempa tektonik berkekuatan 5,6 pada Scalla Rechter (SR), kemudian pasca terjdinya patahan dan longsoran tanah mengakibatkan sungai Waile jadi kering karena sudah terbendung material longsoran.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012