Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat indeks harga konsumen (IHK) gabungan kota di provinsi itu mengalami inflasi 0,27 persen pada September 2023  atau tetap terjaga  pada posisi relatif rendah.

"Angka ini mengalami peningkatan dibandingkan  Agustus 2023 yang mengalami deflasi sebesar 0,30 persen," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku Rawindra Ardiansah di Ambon, Jumat.

Menurut dia realisasi inflasi  gabungan di  Maluku   juga lebih  tinggi dibandingkan  capaian nasional yang mengalami inflasi  sebesar 0,19 persen.

Ia memaparkan secara spasial  tekanan inflasi didorong oleh inflasi yang terjadi di dua  kota   yaitu Kota Ambon dan Kota Tual , yang masing-masing mengalami  inflasi 0,25 persen  dan 0,61 persen.

Peningkatan bersumber dari kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, khususnya komoditas  beras. 

Pada  September 2023, kelompok makanan, minuman, dan tembakau  mengalami inflasi sebesar 1,43 persen  dengan komoditas  beras  mengalami inflasi  6,28 persen.


Selain itu, tekanan inflasi juga  berasal dari komoditas  perikanan antara lain ikan layang,  ikan tongkol,  dan ikan selar, yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 45,35 persen, 17,70 persen , dan 12,77 persen .

Ia mengungkap peningkatan tekanan inflasi  beras seiring dengan penurunan produksi  padi dan luas panen yang terdampak oleh kekeringan akibat  el nino yang terjadi di berbagai provinsi sentra beras.


Peningkatan inflasi beras  juga dipengaruhi oleh kenaikan HET beras  Bulog yang terjadi di awal September  2023. 

Sedangkan pada komoditas perikanan, tekanan inflasi  didorong  suhu permukaan  laut yang masih  tinggi dibanding suhu optimal penangkapan ikan.

"Gelombang laut yang masih relatif tinggi dibanding wilayah  perairan lain,  serta adanya peningkatan BBM Non Subsidi yang turut mendorong naiknya  biaya produksi penangkapan ikan," kata dia.

Namun demikian, peningkatan  tertahan oleh deflasi yang terjadi  pada kelompok transportasi  yang pada Oktober  2023 mengalami deflasi 2,07 persen.

"Hal ini sejalan dengan  menurunnya permintaan  angkutan udara seiring dengan  berakhirnya periode libur sekolah," kata dia.

Secara tahunan pada September 2023 tekanan inflasi gabungan  kota di Provinsi Maluku mengalami penurunan.  inflasi tahunan tercatat sebesar 3,10 persen, menurun dibandingkan  realisasi bulan sebelumnya.

Ia memastikan  pada September 2023 tingkat inflasi di Provinsi Maluku  masih terjaga yang merupakan  peran  dan koordinasi  Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) ditingkat provinsi  maupun kabupaten/kota.

"TPID terus memperkuat berbagai upaya sinergis dan intensif untuk meredam tingkat  inflasi, khususnya yang berasal dari  kelompok makanan,  minuman dan tembakau," kata dia.

Untuk menghadapi risiko ke depan dan mengantisipasi  peningkatan permintaan  pada Hari Besar Keagamaan pada  akhir tahun, TPID di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota  terus merumuskan berbagai strategi untuk meredam risiko tekanan inflasi.

Salah satunya  kegiatan yang dilakukan  pada September 2023 berupa  operasi pasar,  penjajakan subsidi ongkos angkut  dan pemasangan papan harga, serta talkshow hilirisasi dan diversifikasi pangan.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023