Ambon (Antara Maluku) - Aneka kerajinan tangan yang terbuat dari kulit kerang-kerangan serta biji mutiara yang dibuat dalam  berbagai aksesoris seperti anting, kalung, gelang, hiasan dinding, lampu hias banyak diminati peserta Darwin-Ambon Yacht Race 2012.

"Hari pertama Selasa (28/8) peserta lomba layar yang masuk  finish di Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe Kota Ambon, Maluku, langsung membeli aneka produk kerajinan dari kulit kerang dan biji mutiara yang saya jual sebagai cinderamata," kata Edy de Queljoe, salah seorang penjual souvenir kulit kerang di Ambon, Rabu.

Dikatakan, animo warga negara Australia sebagai peserta lomba layar untuk membeli souvenir dari kulit kerang sangat tinggi. Ini terlihat pada hari pertama tiba di lokasi finish langsung membeli beberapa jenis produk cinderamata.

"Hari pertama saya mendapat pemasukan Rp200 ribu, dari hasil penjualan beberapa jenis aksesoris yang dibeli peserta lomba layar Darwin-Ambon. Tetapi ada sedikit kesulitan karena harus menukarkan uang dolar dengan uang rupiah di bank," kata de Queljoe.

Menurutnya, warga negara Australia belanja menggunakan dolar tetapi mereka kesulitan kalau belum menukarkannya di bank. Maka sebaiknya pemerintah Kota Ambon menyediakan fasilitas penukaran mata uang asing di lokasi finish.

"Di lokasi finish ada hotel Tirta Kencana maka sebaiknya pemerintah Kota Ambon bekerjasama untuk membuka satu loket khusus penukaran dolar sehingga mereka tidak susah-susah ke bank," ujar de Queljoe.

Dijelaskan, harga aksesoris yang dijualnya bervariasi mulai dari Rp40 ribu sampai Rp100.000 yang merupakan harga tertinggi.

"Anting dan cicin dengan assesoris biji mutiara air tawar sedikit mahal yakni Rp100 ribu, yang didatangkan dari Piru, Ibu Kota Kabupaten Seram Bagian Barat," katanya.

Dia juga mengaku berterima kasih pada panitia lomba layar Darwin-Ambon, karena dapat mengkoordinir untuk menjual produk hasil kerajinannya selama enam hari di lokasi finish.  

"Sebetulnya  ini acara tahunan pemerintah Kota Ambon, mestinya melalui Dinas Pariwisata maupun Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Ambon dapat menyediakan tempat khusus untuk menjual barang-barang sovenir. Kami ada saat ini karena dikoordinir ketua panitia lomba," katanya.

Karena itu, Pemerintah Kota Ambon diharapkan untuk  kegiatan tahun berikutnya agar dibangun tempat khusus bagi pengrajin barang-barang sovenir.

"Kami sudah bicarakan dengan pak Wali Kota Ambon, Richard Louhenapessy, agar dibangun tempat khusus yang permanen untuk menjual barang-barang sovenir sebagai cinderamata bagi peserta lomba layar berikutnya," harap de Queljoe.

Pewarta: Rosni Marasabessy

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012