Jakarta (Antara Maluku) - Petugas Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) memburu Rais Kei yang diduga pimpinan kelompok yang terlibat tawuran antara kubu Hercules dengan John Kei di Jalan Cengkareng Kamal RT 02/07 Kelurahan Cengkareng Barat, Jakarta Barat.
"Petugas masih fokus mencari Rais Kei yang diduga pimpinan penyerangan dari kelompok John Kei," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Kamis.
Rikwanto mengatakan peranan Rais Kei sebagai penggerak berdasarkan keterangan dari orang diamankan yang mengaku kelompok John Kei.
"Dari keterangan beberapa orang diamankan, Rais Kei sebagai penggerak dan statusnya kini masuk daftar pencarian orang," ujar Rikwanto.
Rikwanto menyebutkan penyidik kepolisian telah mengamankan 102 orang dari kelompok John Kei dan delapan orang dari kelompok Hercules.
Penyidik Polres Metro Jakarta Barat memeriksa kelompok John Kei dan petugas Subdit Reserse Mobil (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menginterogasi kelompok Hercules.
Ia menjelaskan kronologis berawal ketika 10 orang kelompok Hercules berjaga di sekitar lahan tanah PT Sabar Ganda di Jalan Cengkareng Kramat, Jakarta Barat, Rabu (28/8).
Sekitar pukul 11.30 WIB, sekitar 100 orang kelompok John Kei mendatangi lokasi dan mengusir kubu Hercules sehingga terjadi tawuran, namun dihalau pihak Polsek Cengkareng.
Saat itu, pihak Hercules yang terusir berada di luar pagar, menghimpun massa lebih banyak untuk melakukan perlawanan terhadap kelompok John Kei yang sudah menguasai lokasi.
"Kuasa hukum Hercules, Martin berbicara dengan pimpinan kelompok John Kei, Patrialis didampingi Wakapolsek Cengkareng dan Danramil, sepakat mengosongkan lahan," ujar Rikwanto.
Namun, kedua kelompok kembali tawuran dan Kapolsek Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi Suntana memerintahkan anggota menangkap kelompok Hercules yang membawa senjata tajam, serta menyuruh kelompok John Kei keluar lokasi.
Kelompok Hercules memaksa ingin menguasai lokasi sengketa, namun Kapolres Metro Jakarta Barat tetap meminta Hercules dan kelompoknya meninggalkan lokasi lahan sengketa, serta meminta bantuan satu pleton Satuan Sabhara Polda Metro Jaya, untuk mendorong kelompok Hercules ke arah Pintu Air Jalan Kamal Raya.
Petugas kepolisian sempat menyita barang bukti berbagai jenis senjata tajam dari kelompok Hercules di sekitar rumah toko Seribu, Taman Palm Cengkareng.
Polisi juga menggeledah dan menyita sejumlah senjata tajam dari kelompok John Kei di depan Kantor Kecamatan Cengkareng.
Saat menggeledah terjadi insiden penembakan yang dilakukan polisi terhadap dua orang kelompok Hercules, bernama Semi Binggo dan Lajuma Maswatu karena berusaha melarikan diri menggunakan mobil.
Semi Binggo meninggal dunia setelah tertembak pada bagian kepala belakang tembus pelipis sebelah kiri, sedangkan Lajuma Maswatu mengalami kritis karena luka tembak pada bagian dada belakang tembus dada depan sebelah kanan. (T014/R007)
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Petugas masih fokus mencari Rais Kei yang diduga pimpinan penyerangan dari kelompok John Kei," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Kamis.
Rikwanto mengatakan peranan Rais Kei sebagai penggerak berdasarkan keterangan dari orang diamankan yang mengaku kelompok John Kei.
"Dari keterangan beberapa orang diamankan, Rais Kei sebagai penggerak dan statusnya kini masuk daftar pencarian orang," ujar Rikwanto.
Rikwanto menyebutkan penyidik kepolisian telah mengamankan 102 orang dari kelompok John Kei dan delapan orang dari kelompok Hercules.
Penyidik Polres Metro Jakarta Barat memeriksa kelompok John Kei dan petugas Subdit Reserse Mobil (Resmob) Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya menginterogasi kelompok Hercules.
Ia menjelaskan kronologis berawal ketika 10 orang kelompok Hercules berjaga di sekitar lahan tanah PT Sabar Ganda di Jalan Cengkareng Kramat, Jakarta Barat, Rabu (28/8).
Sekitar pukul 11.30 WIB, sekitar 100 orang kelompok John Kei mendatangi lokasi dan mengusir kubu Hercules sehingga terjadi tawuran, namun dihalau pihak Polsek Cengkareng.
Saat itu, pihak Hercules yang terusir berada di luar pagar, menghimpun massa lebih banyak untuk melakukan perlawanan terhadap kelompok John Kei yang sudah menguasai lokasi.
"Kuasa hukum Hercules, Martin berbicara dengan pimpinan kelompok John Kei, Patrialis didampingi Wakapolsek Cengkareng dan Danramil, sepakat mengosongkan lahan," ujar Rikwanto.
Namun, kedua kelompok kembali tawuran dan Kapolsek Metro Jakarta Barat, Komisaris Besar Polisi Suntana memerintahkan anggota menangkap kelompok Hercules yang membawa senjata tajam, serta menyuruh kelompok John Kei keluar lokasi.
Kelompok Hercules memaksa ingin menguasai lokasi sengketa, namun Kapolres Metro Jakarta Barat tetap meminta Hercules dan kelompoknya meninggalkan lokasi lahan sengketa, serta meminta bantuan satu pleton Satuan Sabhara Polda Metro Jaya, untuk mendorong kelompok Hercules ke arah Pintu Air Jalan Kamal Raya.
Petugas kepolisian sempat menyita barang bukti berbagai jenis senjata tajam dari kelompok Hercules di sekitar rumah toko Seribu, Taman Palm Cengkareng.
Polisi juga menggeledah dan menyita sejumlah senjata tajam dari kelompok John Kei di depan Kantor Kecamatan Cengkareng.
Saat menggeledah terjadi insiden penembakan yang dilakukan polisi terhadap dua orang kelompok Hercules, bernama Semi Binggo dan Lajuma Maswatu karena berusaha melarikan diri menggunakan mobil.
Semi Binggo meninggal dunia setelah tertembak pada bagian kepala belakang tembus pelipis sebelah kiri, sedangkan Lajuma Maswatu mengalami kritis karena luka tembak pada bagian dada belakang tembus dada depan sebelah kanan. (T014/R007)
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012