Ternate (Antara Maluku) - Sebanyak 21 investor telah menyatakan minat untuk menanamkan modal (investasi) di Pulau Morotai, Maluku Utara, yang dianggap sangat potensial untuk mengembangkan sektor perikanan.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Pulau Morotai, Iksan Kirkof di Morotai, Jumat menjelaskan, saat ini telah ada 21 investor di bidang perikanan yang telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Pulau Morotai.
Sejumlah investor yang telah menginginkan berinvestasi ke Morotai yakni berasal dari sejumlah negara seperti dari Korea, Cina, Jepang dan Taiwan.
Ia mengatakan, saat ini, di Pulau Morotai juga tengah dikembangkan pabrik ikan asin di kawasan Koloray, Morotai Selatan yang dikembangkan oleh masyarakat setempat.
Oleh karena itu, kata dia, para nelayan dan pelaku usaha di Pulau Morotai untuk dapat memberikan dukungannya dalam pengembangan budidaya perikanan yang masih potensial, sehingga dengan kehadiran investor di Morotai dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat.
Sehingga, Pemkab Pulau Morotai akan merampungkan data base mengenai sector perikanan, agar dalam menggandeng para investor sangat penting adanya dalam pemanfaatkan dan pengembangan ikan kerapu di Morotai.
Menurutnya, saat ini ada sejumlah perusahan yang mengembangkan budi daya ikan kerapu secara tradisional, sehingga diupayakan adanya pengembangan budidaya benih ikan kerapu yang lebih memadai.
Kabupaten Morotai saat ini memiliki 33 pulau, sedangkan tujuh pulau di antaranya tidak berpenghuni.
Pulau tersebut bisa dijadikan sebagai pusat pengembangan budi daya ikan kerapu.
Sementara itu, Menko Kesra Agung Laksono ketika dikonfirmasi menyatakan, Kabupaten Pulau Morotai akan dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK), sehingga sector perikanan juga menjadi salah satu sector unggulan yang akan dikembangkan oleh pemerintah pusat di Pulau Morotai
"Pemerintah daerah di Pulau Morotai diminta membuka peluang, terutama dalam sector perikanan seperti perikanan tangkap dan yang menjadi hal yang pokok adalah sarana infrastruktur laut dan darat, agar para investor bisa nyaman berinvestasi di daerah ini," katanya.
Oleh karena itu, kata Agung, Morotai sangat layak dijadikan sebagai kawasan strategis di bibir pasifik, karena untuk menjangkau sejumlah negara, jarak terbang Pulau Morotai dengan berbagai negara lainnya di Asia sangat dekat seperti Morotai-Filipina ditempuh satu jam dan Tokyo empat, dan Jakarta 3,5 jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Kabupaten Pulau Morotai, Iksan Kirkof di Morotai, Jumat menjelaskan, saat ini telah ada 21 investor di bidang perikanan yang telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di Pulau Morotai.
Sejumlah investor yang telah menginginkan berinvestasi ke Morotai yakni berasal dari sejumlah negara seperti dari Korea, Cina, Jepang dan Taiwan.
Ia mengatakan, saat ini, di Pulau Morotai juga tengah dikembangkan pabrik ikan asin di kawasan Koloray, Morotai Selatan yang dikembangkan oleh masyarakat setempat.
Oleh karena itu, kata dia, para nelayan dan pelaku usaha di Pulau Morotai untuk dapat memberikan dukungannya dalam pengembangan budidaya perikanan yang masih potensial, sehingga dengan kehadiran investor di Morotai dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat.
Sehingga, Pemkab Pulau Morotai akan merampungkan data base mengenai sector perikanan, agar dalam menggandeng para investor sangat penting adanya dalam pemanfaatkan dan pengembangan ikan kerapu di Morotai.
Menurutnya, saat ini ada sejumlah perusahan yang mengembangkan budi daya ikan kerapu secara tradisional, sehingga diupayakan adanya pengembangan budidaya benih ikan kerapu yang lebih memadai.
Kabupaten Morotai saat ini memiliki 33 pulau, sedangkan tujuh pulau di antaranya tidak berpenghuni.
Pulau tersebut bisa dijadikan sebagai pusat pengembangan budi daya ikan kerapu.
Sementara itu, Menko Kesra Agung Laksono ketika dikonfirmasi menyatakan, Kabupaten Pulau Morotai akan dijadikan sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK), sehingga sector perikanan juga menjadi salah satu sector unggulan yang akan dikembangkan oleh pemerintah pusat di Pulau Morotai
"Pemerintah daerah di Pulau Morotai diminta membuka peluang, terutama dalam sector perikanan seperti perikanan tangkap dan yang menjadi hal yang pokok adalah sarana infrastruktur laut dan darat, agar para investor bisa nyaman berinvestasi di daerah ini," katanya.
Oleh karena itu, kata Agung, Morotai sangat layak dijadikan sebagai kawasan strategis di bibir pasifik, karena untuk menjangkau sejumlah negara, jarak terbang Pulau Morotai dengan berbagai negara lainnya di Asia sangat dekat seperti Morotai-Filipina ditempuh satu jam dan Tokyo empat, dan Jakarta 3,5 jam.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012