Washington (Antara Maluku) - Pemerintah AS, Selasa (9/10), mengutuk serangan terhadap anak perempuan Pakistan berusia 14 tahun yang bernama Malala Yousafzai, penerima hadiah perdamaian karena keberaniannya menentang kaum fanatik di tanah airnya.

"Kami dengan keras mengutuk penembakan terhadap Malala," kata wanita Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland selama taklimat rutin. "Mengarahkan kekerasan terhadap anak-anak adalah tindakan barbar."

"Itu pengecut. Hati kami bersama dia dan orang lain yang cedera, serta keluarga mereka," kata Nuland kepada wartawan, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu.

Malala, peraih pertama Hadiah Perdamaian Nasional Pakistan, ditembak dan menderita luka parah oleh pria tak dikenal yang bersenjata di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di bagian barat-daya negeri itu, Selasa.

Anak perempuan yang berusia 14 tahun tersebut sedang dalam perjalanan pulang dari sekolah ketika seorang penyerang yang mengenakan seragam polisi menghentikan bus sekolah yang membawanya dan melepaskan tembakan ke arah dia. Dalam serangan itu, Malala menderita luka parah, sementara dua anak perempuan lagi menderita luka ringan.

Malala sebelumnya dibawa ke satu rumah sakit lokal tapi para dokter merujuk dia ke Peshawar mengingat kondisinya. Para dokter di Swat mengatakan Malala lolos ancaman maut setelah peluru menembus tengkorak kepalanya tapi tak mengenai otaknya.

Taliban mengaku bertanggungjawab setelah serangan itu, dan mengatakan mereka akan menjadikan dia sebagai sasaran lagi jika ia selamat sebab ia adalah "perempuan dengan pikiran sekuler".

Malala terkenal di Pakistan dan luar negeri karena perjuangannya bagi pemulihan perdamaian di daerah Swat. Ketika Taliban melarang pendidikan buat anak perempuan di kabupaten tersebut, ia bukan hanya melanjutkan pendidikannya tapi juga mengumandangkan suara bagi hak perempuan dan anak-anak dengan menulis surat ke berbagai surat kabar dan stasiun radio asing.

Kelompok pembela hak anak internasional, Kids Rights Foundation, mencalonkan Malala bagi International Childern's Peace Prize, sehingga ia menjadi anak perempuan pertama Pakistan yang dicalonkan sebagai penerima hadiah itu.

Ia diberikan National Peace Award pertama di Pakistan pada Desember 2011.

Pewarta: Xinhua-OANA

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012