Sejumlah akademisi mengapresiasi aparat kepolisian Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) berantas mafia BBM bersubsidi, menyusul maraknya dugaan tindak kriminal penjualan BBM subsidi yang diduga dilakukan oleh Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Wari.
"Langkah pemberantasan mafia BBM subsidi yang dilakukan oleh Polres Halut perlu diapresiasi," kata Pengamat Ekonomi dari Universitas Halmahera (Unihera), Gunawan Hi. Abas dihubungi, Rabu.
Sebab mobil yang sering keluar masuk di SPBU dan melakukan pengisian BBM Subsidi itu praktiknya sudah lama dilakukan, hingga di police line oleh polisi tentulah bermasalah tentang hukum yang dilanggar oleh pihak SPBU dan tidak sesuai peruntukannya sehingga di segel pihak Kepolisian Resort Halut pada Nosel pengisian BBM Subsidi.
Dirinya menduga hal ini sudah terjadi pada waktu yang lama tapi dibiarkan oleh petugas. coba anda perhatikan mobil yang mengantri ketika melewati depan SPBU Wari hanya mobil-mobil itu saja yang berulang kali mengantri keluar masuk.
Untuk itu, dia bermohon kepada Kapolres Halmahera Utara agar turun utus timnya dan atensi kasus ini agar tidak bermain lagi. Sebab persoalan ini sudah meresahkan masyarakat yang mengisi BBM subsidi untuk keperluan pekerjaan.
"Aparat penegak hukum menindak tegas para mafia BBM jenis subsidi yang masih marak di Tobelo dan penerapan pembatasan kuota pengisian subsidi BBM pertalite saat ini dinilai tidak berjalan maksimal karena kurangnya pemantauan petugas dan lemahnya penindakan tegas para pelaku - pelaku penimbun BBM subsidi," ujarnya.
Oleh karena itu, jika mafia BBM tidak segera ditindak tegas maka akan terus menjamur di Tobelo. Akibatnya masyarakat kecil yang membutuhkan BBM Subsidi tidak terpenuhi, karena diambil oleh mereka-mereka yang bermain dan menimbun BBM Subsidi untuk meraup keuntungan yang besar," ujar Gunawan.
Sementara itu. Kasat Reskrim Polres Halut Iptu M Toha Alhadar ketika dikonfirmasi terkait dengan jumlah kendaraan roda empat yang diduga digunakan untuk menimbun BBM subsidi dan ditahan Polres Halut guna dilakukan penyelidikan serta Police Line yang saat ini telah dicabut oleh pihak kepolisian.
Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Wari kecamatan Tobelo kabupaten Halmahera Utara di police line oleh pihak kepolisian setempat.
Hal ini berdasarkan pantauan di lapangan terlihat Nosel pengisian BBM Subsidi diberi police line yang menurut sejumlah pelanggan SPBU dilakukan sejak Kamis (26/10/2023) lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi apresiasi Polres Halut berantas mafia BBM subsidi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Langkah pemberantasan mafia BBM subsidi yang dilakukan oleh Polres Halut perlu diapresiasi," kata Pengamat Ekonomi dari Universitas Halmahera (Unihera), Gunawan Hi. Abas dihubungi, Rabu.
Sebab mobil yang sering keluar masuk di SPBU dan melakukan pengisian BBM Subsidi itu praktiknya sudah lama dilakukan, hingga di police line oleh polisi tentulah bermasalah tentang hukum yang dilanggar oleh pihak SPBU dan tidak sesuai peruntukannya sehingga di segel pihak Kepolisian Resort Halut pada Nosel pengisian BBM Subsidi.
Dirinya menduga hal ini sudah terjadi pada waktu yang lama tapi dibiarkan oleh petugas. coba anda perhatikan mobil yang mengantri ketika melewati depan SPBU Wari hanya mobil-mobil itu saja yang berulang kali mengantri keluar masuk.
Untuk itu, dia bermohon kepada Kapolres Halmahera Utara agar turun utus timnya dan atensi kasus ini agar tidak bermain lagi. Sebab persoalan ini sudah meresahkan masyarakat yang mengisi BBM subsidi untuk keperluan pekerjaan.
"Aparat penegak hukum menindak tegas para mafia BBM jenis subsidi yang masih marak di Tobelo dan penerapan pembatasan kuota pengisian subsidi BBM pertalite saat ini dinilai tidak berjalan maksimal karena kurangnya pemantauan petugas dan lemahnya penindakan tegas para pelaku - pelaku penimbun BBM subsidi," ujarnya.
Oleh karena itu, jika mafia BBM tidak segera ditindak tegas maka akan terus menjamur di Tobelo. Akibatnya masyarakat kecil yang membutuhkan BBM Subsidi tidak terpenuhi, karena diambil oleh mereka-mereka yang bermain dan menimbun BBM Subsidi untuk meraup keuntungan yang besar," ujar Gunawan.
Sementara itu. Kasat Reskrim Polres Halut Iptu M Toha Alhadar ketika dikonfirmasi terkait dengan jumlah kendaraan roda empat yang diduga digunakan untuk menimbun BBM subsidi dan ditahan Polres Halut guna dilakukan penyelidikan serta Police Line yang saat ini telah dicabut oleh pihak kepolisian.
Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) Wari kecamatan Tobelo kabupaten Halmahera Utara di police line oleh pihak kepolisian setempat.
Hal ini berdasarkan pantauan di lapangan terlihat Nosel pengisian BBM Subsidi diberi police line yang menurut sejumlah pelanggan SPBU dilakukan sejak Kamis (26/10/2023) lalu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Akademisi apresiasi Polres Halut berantas mafia BBM subsidi
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023