Pemerintah Provinsi Maluku menilai data Sensus Pertanian 2023 yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik setempat berperan sebagai basis untuk memperkuat ketahanan pangan.
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Sadli Ie di Ambon, Senin mengatakan, data hasil Sensus Pertanian 2023 mempunyai peran penting dalam membangun perekonomian termasuk mewujudkan ketahanan pangan masyarakat, sebagai instrumen pengentasan kemiskinan hingga penyedia lapangan kerja serta pendapatan masyarakat.
Ia menyampaikan hal itu usai peluncuran hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023) tahap I yang didampingi Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaellapia.
Sekda menilai hasil Sensus Pertanian 2023 penting dalam mendukung kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
"Karena itu dengan data yang lengkap dan akurat, dapat merumuskan strategi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan daya saing sektor pertanian di Provinsi Maluku," kata dia.
Ia berharap pemerintah, akademisi bahkan pemangku kepentingan terkait dapat menerjemahkan data tersebut dan mengimplementasikan program kebijakan yang berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama para pelaku usaha di sektor pertanian.
"Data yang dihasilkan tidak hanya menjadi informasi, tetapi juga menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang tepat dan akurat," kata dia.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Maritje Pattiwaellapia mengatakan, berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023) tercatat jumlah usaha pertanian Maluku mengalami kenaikan 3,45 persen, jika dibandingkan 10 tahun lalu.
Dari 202.077 unit usaha pertanian di Maluku pada 2013, meningkat menjadi 209.044 unit usaha pertanian pada 2023.
"Secara total memang naik, namun kurang terlalu signifikan. Untuk Usaha Pertanian Perorangan (UTP) mengalami kenaikan 3,50 persen, Usaha Pertanian Berbadan Hukum (UPB) mengalami penurunan 35,29 persen, dan Usaha Pertanian Lainnya (UPL) juga turun 35,22 persen," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Maluku, Sadli Ie di Ambon, Senin mengatakan, data hasil Sensus Pertanian 2023 mempunyai peran penting dalam membangun perekonomian termasuk mewujudkan ketahanan pangan masyarakat, sebagai instrumen pengentasan kemiskinan hingga penyedia lapangan kerja serta pendapatan masyarakat.
Ia menyampaikan hal itu usai peluncuran hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023) tahap I yang didampingi Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Pattiwaellapia.
Sekda menilai hasil Sensus Pertanian 2023 penting dalam mendukung kesejahteraan petani, memperkuat ketahanan pangan, dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
"Karena itu dengan data yang lengkap dan akurat, dapat merumuskan strategi untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan daya saing sektor pertanian di Provinsi Maluku," kata dia.
Ia berharap pemerintah, akademisi bahkan pemangku kepentingan terkait dapat menerjemahkan data tersebut dan mengimplementasikan program kebijakan yang berdampak positif bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama para pelaku usaha di sektor pertanian.
"Data yang dihasilkan tidak hanya menjadi informasi, tetapi juga menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang tepat dan akurat," kata dia.
Sementara Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Maritje Pattiwaellapia mengatakan, berdasarkan hasil Sensus Pertanian 2023 (ST2023) tercatat jumlah usaha pertanian Maluku mengalami kenaikan 3,45 persen, jika dibandingkan 10 tahun lalu.
Dari 202.077 unit usaha pertanian di Maluku pada 2013, meningkat menjadi 209.044 unit usaha pertanian pada 2023.
"Secara total memang naik, namun kurang terlalu signifikan. Untuk Usaha Pertanian Perorangan (UTP) mengalami kenaikan 3,50 persen, Usaha Pertanian Berbadan Hukum (UPB) mengalami penurunan 35,29 persen, dan Usaha Pertanian Lainnya (UPL) juga turun 35,22 persen," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023