Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa kebijakan hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah harus terus berjalan demi kemandirian ekonomi dan kedaulatan negara.
"Terus, ini lah yang disebut dengan kedaulatan negara, ini disebut bagaimana ada kemandirian ekonomi, mau sumber daya alam kita diambil mentahnya saja? Kalau masih kita berpikir mengirim raw material, itu sama saja kita berpikir masih dalam dunia penjajahan," ujar Bahlil usai pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023 di Jakarta, Kamis.
Bahlil mengatakan, penciptaan nilai tambah sangat penting untuk meningkatkan pendapatan negara. Sebelum dilakukannya hilirisasi, ekspor nikel pada 2017 hanya mencapai 3,3 miliar dolar AS.
Sementara pada 2022 atau setelah hilirisasi diberlakukan, angkanya meningkat signifikan menjadi 33,8 miliar dolar AS. Angka tersebut hanya berasal dari satu sampai dua turunan nikel, belum termasuk Electric Vehicle (EV) baterai dan mobil listrik.
Baca juga: Menteri Investasi ungkap fondasi makro ekonomi Indonesia sangat kuat
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan hilirisasi nikel tidak hanya berupa baterai mobil listrik saja. Dari nikel, Indonesia bisa membuat produk jadi seperti stainless steel, sendok, baja dan lainnya.
"Saya kadang-kadang bingung ketika orang berpandangan hilirisasi itu hanya bagian satu produk seperti ekosistem baterai mobil listrik, itu kan cuma satu bagian saja," kata Bahlil.
Sementara itu, Bahlil optimistis target investasi Indonesia pada 2023 sebesar Rp1.400 triliun dapat tercapai hingga akhir tahun.
Pada 2024, Kementerian Investasi ditargetkan mampu mendapatkan investasi sebesar Rp1.650 triliun. Menurut Bahlil, angka tersebut cukup besar sehingga diperlukan sebuah strategi khusus.
"Makanya hari ini kita rakor (rapat koordinasi) dalam rangka membahas strateginya seperti apa, karena kan tidak mudah ya. Tahun politik, geopolitik juga tidak terlalu menentu dan kita lagi mengatur strateginya dalam rakor," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Bahlil: Hilirisasi harus terus berjalan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Terus, ini lah yang disebut dengan kedaulatan negara, ini disebut bagaimana ada kemandirian ekonomi, mau sumber daya alam kita diambil mentahnya saja? Kalau masih kita berpikir mengirim raw material, itu sama saja kita berpikir masih dalam dunia penjajahan," ujar Bahlil usai pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Investasi 2023 di Jakarta, Kamis.
Bahlil mengatakan, penciptaan nilai tambah sangat penting untuk meningkatkan pendapatan negara. Sebelum dilakukannya hilirisasi, ekspor nikel pada 2017 hanya mencapai 3,3 miliar dolar AS.
Sementara pada 2022 atau setelah hilirisasi diberlakukan, angkanya meningkat signifikan menjadi 33,8 miliar dolar AS. Angka tersebut hanya berasal dari satu sampai dua turunan nikel, belum termasuk Electric Vehicle (EV) baterai dan mobil listrik.
Baca juga: Menteri Investasi ungkap fondasi makro ekonomi Indonesia sangat kuat
Lebih lanjut, Bahlil menyampaikan hilirisasi nikel tidak hanya berupa baterai mobil listrik saja. Dari nikel, Indonesia bisa membuat produk jadi seperti stainless steel, sendok, baja dan lainnya.
"Saya kadang-kadang bingung ketika orang berpandangan hilirisasi itu hanya bagian satu produk seperti ekosistem baterai mobil listrik, itu kan cuma satu bagian saja," kata Bahlil.
Sementara itu, Bahlil optimistis target investasi Indonesia pada 2023 sebesar Rp1.400 triliun dapat tercapai hingga akhir tahun.
Pada 2024, Kementerian Investasi ditargetkan mampu mendapatkan investasi sebesar Rp1.650 triliun. Menurut Bahlil, angka tersebut cukup besar sehingga diperlukan sebuah strategi khusus.
"Makanya hari ini kita rakor (rapat koordinasi) dalam rangka membahas strateginya seperti apa, karena kan tidak mudah ya. Tahun politik, geopolitik juga tidak terlalu menentu dan kita lagi mengatur strateginya dalam rakor," ucapnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Bahlil: Hilirisasi harus terus berjalan
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023