Ternate (Antara Maluku) - Daging buah pala di Ternate, Maluku Utara (Malut) yang selama ini dibuang sebagai limbah mulai dimanfaatkan menjadi produk unggulan bernilai ekonomi dalam bentuk sirup pala.

Wakil Wali Kota Arifin Djafar mengatakan di Ternate, Selasa, pemanfaatan limbah pala tersebut diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani.

"Selain menjual biji pala, mereka juga bisa meraih penghasilan dari menjual sirup pala," katanya.

Bahkan, menurut Arifin, masyarakat yang tidak memiliki kebun palajuga bisa mendapatkan penghasilan dari produk tanaman itu dengan memanfaatkan daging buah pala yang dibuang petani.

Pemkot Ternate pun mengalokasikan anggaran melalui APBD untuk mendorong pemanfaatan daging buah pala di daerah ini menjadi sirup pala, di antaranya untuk membiayai kegiatan pembinaan kepada kelompok masyarakat yang berminat memproduksi sirup pala melalui usaha rumahan.

Selain itu, mengupayakan dukungan dari pemerintah pusat  melalui Kementerian Riset dan Teknologi untuk pengembangan sirup pala di Ternate.

"Tahun ini sudah ada kementerian yang membantu pengembangan sirup pala di daerah ini," katanya.

Produk sirup pala di Ternate selama ini baru sebatas dijadikan cindera mata bagi tamu atau wisatawan yang berkunjung di Ternate dan belum mampu memenuhi permintaa dari luar Malut dalam skala besar, karena produksinya sangat terbatas.

Arifin berharap kalangan perguruan tinggi di Malut melakukan penelitian mengenai teknologi produksi sirup pala untuk mendapatkan kualitas produksi yang sesuai dengan selera konsumen.

Sirup pala selain menjadi minuman penyegar, juga diyakini bisa menyebuhkan berbagai jenis penyakit, seperti telah dimanfaatkan oleh masyarakat Ternate dan daerah lainnya di Malut sejak zaman dahulu.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013