Ternate (ANTARA) - Pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sirup pala di Ternate, Maluku Utara, masih memprioritaskan pasar lokal walaupun produk minuman khas kota tersebut cukup diminati di luar daerah, termasuk luar negeri.
"Kami ingin memantapkan dulu pasar lokal, baik di Ternate maupun kabupaten/ kota lainnya di Malut dan setelah itu baru menjajaki pasar di luar Ternate, termasuk di luar negeri," kata salah seorang pengusaha sirup pala, Nadra Musa, di Ternate, Senin.
Ia mengatakan kalau ada pesanan sirup pala dari konsumen daerah Malut, tetap akan dilayani sesuai dengan produksi yang ada, karena produksi sirup pala yang dihasilkan enam IKM sirup pala di Ternate masih terbatas.
Menurut dia, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ternate terus melakukan berbagai upaya untuk membantu pengembangan IKM sirup pala di daerah ini, seperti memberikan bantuan peralatan produksi, sehingga proses pengolahan tidak lagi dilakukan secara manual.
Salah satu bantuan alat produksi yang diberikan Disperindag adalah alat pengupasan buah pala, yang tidak saja menghemat waktu dan tenaga dalam proses pengupasan buah pala, tetapi juga mendukung peningkatan kualitas produksi.
Pada 2019 ini, kata Nadra Musa, pihaknya sesuai dengan program Disperindag Ternate akan diarahkan untuk memproduksi sirup pala dengan proses dan cita rasa yang sama serta menggunakan label yang sama pula.
Pengemasannya akan disiapkan oleh Disperindag, sehingga IKM sirup pala hanya fokus untuk memproduksi sirup pala, sementara untuk pemasarannya, terutama untuk tujuan ke luar Malut dan mancanegara akan didukung sepenuhnya Disperindag.
Ia menambahkan, Bea Cukai Ternate sudah pula menawarkan bantuannya untuk mengekspor, tetapi tawaran bantuan itu akan direalisasikan setelah memantapkan pemasaran di pasar lokal.
Sirup pala yang diproduksi IKM sirup pala di Ternate selama ini menjadi salah satu cenderamata pilihan bagi wisatawan yang datang di daerah ini, karena selain sebagai minuman juga dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit.