Ambon (Antara Maluku) - Budaya "timba laor" atau menimba cacing laut (Lycde Oele) harus dijadikan kegiatan tahunan, kata Executive Secretary National Coordinating Comittee, Victor Nikijuluw.

"Budaya timba laor yang dilakukan warga pesisir pantai Ambon setiap tahun harus dijadikan event tahunan untuk meningkatkan promosi pariwisata," katanya, di Ambon, Kamis.

Menurut dia, kegiatan timba laor di Indonesia hanya dilakukan di dua provinsi yakni Maluku dan Nusa Tenggara Barat (NTB) Kota Mataram.

"Di Mataram budaya timba laor yang disebut "Nyale" dilakukan setiap tahun dan menjadi atraksi budaya masyarakat setempat dan para wisatawan, sementara Maluku khususnya Ambon hanya dilakukan masyarakat setempat," katanya.

Victor mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon harus melihat budaya tersebut sebagai kegiatan tahunan yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Timba laor biasa dilakukan masyarakat desa di Ambon, antara lain Rutong, Hukurila kecamatan Leitimur Selatan, serta pantai Air Low dan Latuhalat.

"Sedangkan di Mataram hanya dilakukan di pantai Kuta Lombok, tetapi dilakukan sebagai pesta tahunan. Pemkot Ambon harus melihat hal ini sebagai daya pikat karena terdapat beberapa tempat, belum lagi di Kabupaten lain di Maluku," katanya.

Victor mengatakan laor berkembang biak di terumbu karang, karena itu kawasan pantai harus dijaga kelestariannya.

Laor yang merupakan koloni cacing ini muncul di balik batu karang, mengambang dan menari-nari di atas permukaan laut. Tradisi ini dilakukan saat matahari terbenam dan hewan lunak ini muncul di permukaan air untuk melakukan perkawinan.

Munculnya Laor juga dipengaruhi siklus bulan dan matahari pada bulan Maret atau April, dan muncul hanya setahun sekali.

Laor memiliki kandungan protein kurang lebih 3x dibanding protein ikan dan mengandung vitamin tertentu, misalnya B 12, sehingga laor sangat baik untuk dikonsumsi.

Wali Kota Ambon, Richard Louhenpassy mengatakan tradisi timba laor akan dijadikan atraksi wisata tahunan.

"Kita telah memulai tahun ini di pantai Rutong, kecamatan Leitimur selatan, tetapi akan ditindaklanjuti pada 2014 dengan program yang menarik," katanya.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013