Ambon (Antara Maluku) - Tradisi menimba cacing laut (lycde oele) yang dikenal dengan sebutan "timba laor" di tengah warga masyarakat pesisir di Ambon akan dijadikan sebagai pesta rakyat.
"Proses timba laor yang dilakukan di beberapa desa di Ambon seperti Rutong, Hukurila di Kecamatan Leitimur Selatan, serta Pantai Air Low dan Latuhalat, akan dijadikan pesta rakyat dan agenda wisata tahunan," kata Kepala Bagian Humas dan Protokoler Pemkot Ambon Joy Adriaansz, Senin.
Menurut dia, tradisi timba laor merupakan atraksi wisata yang cukup terkenal di Ambon karena muncul hanya setahun sekali.
Munculnya laor juga dipengaruhi siklus bulan dan matahari pada Maret atau April di kawasan pantai yang terumbu karangnya masih baik.
"Timba Laor merupakan kultur masyarakat yang akan dikembangkan menjadi daya tarik wisata di Ambon," katanya.
Joy mengungkapkan, Pantai Rutong merupakan lokasi pesta rakyat timba laor 2013 dan kegiatan itu akan dijadikan agenda tetap Pemkot Ambon pada 2014 sebagai kegiatan wisata di Kota Ambon.
Laor memiliki kandungan protein kurang lebih tiga kali dibanding protein ikan dan mengandung vitamin tertentu, misalnya B12, sehingga dinilai baik untuk dikonsumsi.