Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) menertibkan pedagang yang berjualan di  kawasan terlarang karena kerap memicu kemacetan lalu lintas.

"Kami  terjunkan personel untuk menertibkan pedagang berjualan di kawasan terlarang, terutama di sekitar jembatan dan pintu masuk Pasar Gamalama Ternate," kata Kasatpol PP Kota Ternate Fhandi Mahmud di Ternate, Selasa.

Dia menyebut, petugas telah menertibkan para pedagang memanfaatkan sejumlah kawasan terlarang untuk berjualan, seperti di jembatan Pasar Gamalama dan pinggiran jalan yang berpotensi memicu kemacetan lalulintas.

Apalagi, para pedagang yang berjualan buah-buahan selalu memanfaatkan jembatan dan jalan masuk Pasar Gamalama, padahal kawasan itu  dilarang untuk berjualan.

Oleh karena itu, sejumlah kalangan termasuk DPRD Kota Ternate meminta agar Pemkot Ternate intensif menata pedagang yang berjualan di kawasan terlarang pasar Gamalama, karena akan merusak estetika kota dan membuat kemacetan saat pengendara melewati jalur Pasar Gamalama.

Bahkan, DPRD Kota Ternate, telah meminta agar pemkot dapat menata Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan terminal Pasar Gamalama, karena seringkali terjadi kemacetan akibat semrawutnya  pedagang buah-buahan.

Sementara Ketua Komisi I DPRD Kota Ternate Mochtar Bian  berharap agar kawasan terminal bisa ditata, karena selama ini semrawut dan mengganggu arus lalulintas, terutama saat aktivitas warga ramai.

Menurut dia, seharusnya pasar buah yang berada di sekitar terminal dipindahkan ke tempat yang layak, agar tidak terjadi kemacetan arus lalulintas, terutama saat jam ramai.

Oleh karena itu, harus ada koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam pengelolaan, karena kalau tidak dilakukan penataan pedagang buah-buahan yang berada tepatnya di sekitar jalan raya, akan menimbulkan kemacetan.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024