Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, meminta para petani kelapa untuk beralih menanam jagung dan tanaman palawija lainnya sebagai salah satu solusi atas merosotnya harga kopra saat ini.

"Pemkab Halmahera Utara kini terus meyosialisasikan kepada petani agar mereka menanam jagung atau kacang tanah pada lahan tidur yang banyak terdapat di daratan Pulau Halmahera," kata Bupati Kabupaten Halmahera Utara Hein Namotemo di Ternate, Selasa.

Menurut dia, jagung dan kacang tanah dalam kurun waktu tiga bulan sudah bisa dipanen dan harganya pun saat ini cukup bagus, sehingga petani kelapa tetap bisa mendapatkan penghasilan meski harga kopra turun.

Ia mengatakan, sebagian besar petani di Halmahera Utara selama ini menggantungkan hidup dari hasil kelapa (kopra), sehingga ketika harga kopra anjlok sangat mempengaruhi tingkat penghasilan mereka. Untuk itu pemkab mengarahkan mereka agar tak lagi hanya bergantung pada kelapa.

Sebelumnya, warga di Kabupaten Halmahera Utara hampir sebulan ini mengeluhkan turunnya komoditi kopra di pasaran dari Rp5.000 per kg ke Rp3.500 per kg.

Anjloknya harga kopra tersebut disebabkan karena turunnya permintaan akan komoditi ini di pasaran lokal. Harga kopra tersebut diperkirakan akan terus turun sampai beberapa bulan ke depan.

Turunnya harga kopra tersebut membuat petani di Ternate dan daerah lainnya, membuat pemilik pohon kelapa memilih menjual kelapa muda dengan harga Rp5.000 per buah, ketimbang membuat kopra.

Seorang petani kelapa Andreas mengatakan dalam satu hektare kelapa, mereka kini bisa menikmati penghasilan kotor sekitar Rp5 juta, dulunya paling tinggi penghasilan Rp7 juta, karena saat itu harga kopra sekitar Rp10 ribu per kg.

Sementara pengamat ekonomi dari Universitas Khairun Ternate, Hasbi Yusuf, SE, ME mengatakan sudah hampir setahun terakhir, harga kopra di berbagai pasaran di Maluku Utara hanya Rp5.000 per kg, tapi baru sepekan kembali turun hingga Rp3.500 per kg.

Ia menyatakan, saat ini kualitas kopra di Maluku Utara sangat rendah, begitu pula proses pengelohan dikeringkan dengan cara pengasapan, padahal pengeringan harus dilakukan dengan sinar matahari.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013