Ambon (Antara Maluku) - Warga Australia akan memperingati 68 tahun pembebasan keluarga mereka yang tergabung dalam tentara persemakmuran dari tahanan Jepang pada 1945 di Ambon
Kapendam XVI/Pattimura Kolonel Inf. Kus Hariyono di Ambon, Rabu, mengatakan rencana peringatan pada 10 September mendatang tersebut disampaikan atase pertahanan (Athan) Australia Kolonel Andrew Mayfiel.
"Kolonel Andrew saat berkunjung ke Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI.Eko Wiratmoko, di Ambon tanggal 27 Mei (2013) meminta izin untuk merayakan peringatan tersebut," ujarnya.
Menurut Kapendam, kunjungan Athan Australia itu mencerminkan keharmonisan hubungan negara tersebut dengan Indonesia yang terbina baik selama ini, apalagi masyarakat Maluku dan Maluku Utara saat perang dunia (PD) II membantu tentara persemakmuran.
Peringatan pembebasan tentara persemakmuran dari tahanan Jepang dipusatkan di Taman Makam Persemakmuran di kawasan Tantui, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
"Pangdam menyambut positif peringatan tersebut dan memberikan dukungan untuk penyelenggaraannya," kata Kapendam.
Anggota keluarga tentara persemakmuran (Gull Force) asal Australia yang gugur pada Perang Dunia II menggelar peringatan setiap dua tahun sekali.
Peringatan ditandai peletakkan karangan bunga pada tugu "Memorial Building Ambon" oleh seluruh anggota keluarga veteran, termasuk pada nisan makam anggota keluarga masing-masing.
"Memorial Building Ambon" dibangun untuk memperingati 289 tentara dan 171 penerbang kesatuan Australia yang gugur di Maluku, Sulawesi dan Kepulauan sekitarnya saat PD II tahun 1941-1945, dan belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.
Nama-nama mereka terpampang pada sisi kiri-kanan dinding bangunan "Memorial Building Ambon" itu, lengkap dengan pangkat, tanggal lahir dan umurnya saat gugur dalam PD II.
Sedikitnya 694 orang tentara Australia dari total 1.131 orang tentara yang berasal dari Batalyon 2/21 Australia Gull Force gugur saat berperang melawan tentara Jepang pada tahun 1941 di Ambon dan dimakamkan di Taman Persemakmuran Tantui, sedangkan yang selamat dan kembali ke negaranya sebanyak 232 orang.
Lokasi Taman Makam Persemakmuran Kapahaha "War Cemetery" di kawasan Tantui, saat PD II, merupakan lokasi kamp tahanan tentara negara-negara persemakmuran.
Peringatan di Ambon tahun 2013 ini merupakan yang ketujuh kali pascakonflik sosial melanda Ambon dan Maluku tahun 1999.
Sebelum konflik, peringatan pembebasan tentara persemakmuran termasuk Anzac Day (gugurnya tentara persemakmuran) saat PD II pada 25 April digelar setiap tahun.
Akibat kondisi keamanan yang tidak menentu di Ambon kegiatan itu tidak bisa dilaksanakan sampai akhirnya digelar kembali pada 2007 karena situasi keamanan sudah kondusif.
Sebelumnya, Presiden Organisasi Gull Force Des O`Brien menyatakan kehadiran mereka juga untuk mengenang persahabatan, kebaikan dan bantuan yang diberikan warga di Ambon terhadap keluarga mereka saat menjadi tahanan tentara Jepang.
"Warga Ambon sering memberikan bantuan makanan, air minum maupun obat-obatan bagi tentara Australia yang ditahan Jepang. Bahkan banyak warga Ambon yang membantu menyembunyikan anggota keluarga kami yang melarikan diri dari tahanan saat itu, hingga akhirnya diselamatkan dan dipulangkan ke Australia," katanya.
Des O`Brien juga mengakui pemerintah dan masyarakat Ambon memiliki hubungan baik dengan organisasi para veteran perang Gull Force, maupun dengan pemerintah Australia karena berjasa selama masa perang, di mana hubungan persahabatan dan persaudaraan itu terus ditingkatkan.
"Ini kenangan yang tidak bisa dilupakan. Kami akan datang setiap saat ke Ambon untuk memperingati peristiwa ini sebagai bagian dari sejarah, sekaligus momentum yang mengikat hubungan kami dengan masyarakat Ambon. Kami tetap mengenang kebaikan dan keramahan orang Ambon terhadap keluarga kami semasa penjajahan," ujar Des O`Brien.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
Kapendam XVI/Pattimura Kolonel Inf. Kus Hariyono di Ambon, Rabu, mengatakan rencana peringatan pada 10 September mendatang tersebut disampaikan atase pertahanan (Athan) Australia Kolonel Andrew Mayfiel.
"Kolonel Andrew saat berkunjung ke Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI.Eko Wiratmoko, di Ambon tanggal 27 Mei (2013) meminta izin untuk merayakan peringatan tersebut," ujarnya.
Menurut Kapendam, kunjungan Athan Australia itu mencerminkan keharmonisan hubungan negara tersebut dengan Indonesia yang terbina baik selama ini, apalagi masyarakat Maluku dan Maluku Utara saat perang dunia (PD) II membantu tentara persemakmuran.
Peringatan pembebasan tentara persemakmuran dari tahanan Jepang dipusatkan di Taman Makam Persemakmuran di kawasan Tantui, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon.
"Pangdam menyambut positif peringatan tersebut dan memberikan dukungan untuk penyelenggaraannya," kata Kapendam.
Anggota keluarga tentara persemakmuran (Gull Force) asal Australia yang gugur pada Perang Dunia II menggelar peringatan setiap dua tahun sekali.
Peringatan ditandai peletakkan karangan bunga pada tugu "Memorial Building Ambon" oleh seluruh anggota keluarga veteran, termasuk pada nisan makam anggota keluarga masing-masing.
"Memorial Building Ambon" dibangun untuk memperingati 289 tentara dan 171 penerbang kesatuan Australia yang gugur di Maluku, Sulawesi dan Kepulauan sekitarnya saat PD II tahun 1941-1945, dan belum diketahui keberadaannya hingga saat ini.
Nama-nama mereka terpampang pada sisi kiri-kanan dinding bangunan "Memorial Building Ambon" itu, lengkap dengan pangkat, tanggal lahir dan umurnya saat gugur dalam PD II.
Sedikitnya 694 orang tentara Australia dari total 1.131 orang tentara yang berasal dari Batalyon 2/21 Australia Gull Force gugur saat berperang melawan tentara Jepang pada tahun 1941 di Ambon dan dimakamkan di Taman Persemakmuran Tantui, sedangkan yang selamat dan kembali ke negaranya sebanyak 232 orang.
Lokasi Taman Makam Persemakmuran Kapahaha "War Cemetery" di kawasan Tantui, saat PD II, merupakan lokasi kamp tahanan tentara negara-negara persemakmuran.
Peringatan di Ambon tahun 2013 ini merupakan yang ketujuh kali pascakonflik sosial melanda Ambon dan Maluku tahun 1999.
Sebelum konflik, peringatan pembebasan tentara persemakmuran termasuk Anzac Day (gugurnya tentara persemakmuran) saat PD II pada 25 April digelar setiap tahun.
Akibat kondisi keamanan yang tidak menentu di Ambon kegiatan itu tidak bisa dilaksanakan sampai akhirnya digelar kembali pada 2007 karena situasi keamanan sudah kondusif.
Sebelumnya, Presiden Organisasi Gull Force Des O`Brien menyatakan kehadiran mereka juga untuk mengenang persahabatan, kebaikan dan bantuan yang diberikan warga di Ambon terhadap keluarga mereka saat menjadi tahanan tentara Jepang.
"Warga Ambon sering memberikan bantuan makanan, air minum maupun obat-obatan bagi tentara Australia yang ditahan Jepang. Bahkan banyak warga Ambon yang membantu menyembunyikan anggota keluarga kami yang melarikan diri dari tahanan saat itu, hingga akhirnya diselamatkan dan dipulangkan ke Australia," katanya.
Des O`Brien juga mengakui pemerintah dan masyarakat Ambon memiliki hubungan baik dengan organisasi para veteran perang Gull Force, maupun dengan pemerintah Australia karena berjasa selama masa perang, di mana hubungan persahabatan dan persaudaraan itu terus ditingkatkan.
"Ini kenangan yang tidak bisa dilupakan. Kami akan datang setiap saat ke Ambon untuk memperingati peristiwa ini sebagai bagian dari sejarah, sekaligus momentum yang mengikat hubungan kami dengan masyarakat Ambon. Kami tetap mengenang kebaikan dan keramahan orang Ambon terhadap keluarga kami semasa penjajahan," ujar Des O`Brien.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013