Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku menggelar pelatihan dan sertifikasi awak angkutan barang berbahaya dan defensive driving training awak mobil tangki BBM di Namlea Kabupaten Buru Provinsi Maluku.
Pelatihan dan sertifikasi diikuti 28 pengemudi yang bekerja di Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, kata Jr Analyst I Health, Safety, Security & Environment (HSSE) Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Muhammad Indera Nashri, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan Pelatihan HSSE bagi Awak Mobil Tangki (AMT) serta pengemudi Pertamina, bertujuan agar para pengemudi mengetahui tingkat risiko dari jenis BBM yang diangkut dan kendaraan yang digunakan.
“Tujuannya adalah mencegah kecelakaan kerja saat pendistribusian BBM serta mengemudi kendaraan operasional dalam membawa para pekerja Pertamina," katanya.
Pelatihan dilaksanakan dalam rangkaian Bulan K3 dan akan mendapatkan sertifikasi sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No.60/2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di jalan.
"Pelatihan yang kami adakan memiliki standar kompetensi dan sertifikasi guna menekan angka kecelakaan mobil tangki di jalan," ujarnya.
Pelatihan mencakup aspek penting barang berbahaya, termasuk Peraturan Lalu Lintas Dan Peraturan Pengangkutan Barang Berbahaya, Informasi, Identifikasi, label, Klasifikasi dan Pengemasan Pengangkutan Barang Berbahaya.
Selain itu tata cara pengangkutan, pemuatan dan pembongkaran barang berbahaya, serta perlindungan lingkungan, tanggap darurat barang berbahaya, praktek tanggap darurat barang berbahaya, defensive driving, dan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.
Ketua tim kelompok substansi angkutan barang khusus Kementerian Perhubungan, Sri Kusuma Wardhana menjelaskan, melalui pelatihan pengemudi diharapkan dapat menurunkan potensi risiko kecelakaan yang mungkin akan menimpa para pengemudi.
“Jika kecelakaan itu sampai terjadi, tentu efeknya akan banyak sekali. Selain kepada diri sendiri, yang akan dirugikan adalah banyak orang nantinya," kata Sri.
Sementara itu Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun, mengapresiasi pihak terkait yang telah melaksanakan Pelatihan Awak Angkutan Barang Berbahaya dan Defensive Driving Training.
"Kami harapkan para AMT serta pengemudi bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik, terutama saat membawa barang berbahaya dalam segi HSSE, sehingga penyaluran BBM ini dapat sampai ke masyarakat," ujar Edi.
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku senantiasa berupaya memastikan kesiapan para pekerja dalam bertugas agar mematuhi prosedur dan mengutamakan keselamatan kerja ketika sedang bertugas.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Pelatihan dan sertifikasi diikuti 28 pengemudi yang bekerja di Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, kata Jr Analyst I Health, Safety, Security & Environment (HSSE) Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Muhammad Indera Nashri, Kamis.
Ia mengatakan kegiatan Pelatihan HSSE bagi Awak Mobil Tangki (AMT) serta pengemudi Pertamina, bertujuan agar para pengemudi mengetahui tingkat risiko dari jenis BBM yang diangkut dan kendaraan yang digunakan.
“Tujuannya adalah mencegah kecelakaan kerja saat pendistribusian BBM serta mengemudi kendaraan operasional dalam membawa para pekerja Pertamina," katanya.
Pelatihan dilaksanakan dalam rangkaian Bulan K3 dan akan mendapatkan sertifikasi sesuai Peraturan Menteri Perhubungan No.60/2019 tentang Penyelenggaraan Angkutan Barang dengan Kendaraan Bermotor di jalan.
"Pelatihan yang kami adakan memiliki standar kompetensi dan sertifikasi guna menekan angka kecelakaan mobil tangki di jalan," ujarnya.
Pelatihan mencakup aspek penting barang berbahaya, termasuk Peraturan Lalu Lintas Dan Peraturan Pengangkutan Barang Berbahaya, Informasi, Identifikasi, label, Klasifikasi dan Pengemasan Pengangkutan Barang Berbahaya.
Selain itu tata cara pengangkutan, pemuatan dan pembongkaran barang berbahaya, serta perlindungan lingkungan, tanggap darurat barang berbahaya, praktek tanggap darurat barang berbahaya, defensive driving, dan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan.
Ketua tim kelompok substansi angkutan barang khusus Kementerian Perhubungan, Sri Kusuma Wardhana menjelaskan, melalui pelatihan pengemudi diharapkan dapat menurunkan potensi risiko kecelakaan yang mungkin akan menimpa para pengemudi.
“Jika kecelakaan itu sampai terjadi, tentu efeknya akan banyak sekali. Selain kepada diri sendiri, yang akan dirugikan adalah banyak orang nantinya," kata Sri.
Sementara itu Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun, mengapresiasi pihak terkait yang telah melaksanakan Pelatihan Awak Angkutan Barang Berbahaya dan Defensive Driving Training.
"Kami harapkan para AMT serta pengemudi bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik, terutama saat membawa barang berbahaya dalam segi HSSE, sehingga penyaluran BBM ini dapat sampai ke masyarakat," ujar Edi.
Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku senantiasa berupaya memastikan kesiapan para pekerja dalam bertugas agar mematuhi prosedur dan mengutamakan keselamatan kerja ketika sedang bertugas.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024