Menyusul kesuksesan talkshow di Jakarta, Perkumpulan Telapak memperluas dialog mengenai pertambangan nikel di Ternate dengan tajuk yang sama “Nikel Indonesia: Peluang atau Petaka?”.

Acara talkshow di Ternate  menggabungkan perspektif regional, memastikan bahwa talkshow  mencerminkan tantangan dan peluang spesifik di daerah.

Perkumpulan Telapak memaparkan hasil kajian sosialnya dan video dokumenter Telapak terkait operasional PT Trimegah Bangun Persada. Materi-materi ini memantik diskusi diantara para peserta untuk mendapatkan perspektif yang  mengenai realitas pertambangan nikel.

Menurut Perkumpulan Telapak, tidak ditemukan adanya proses pembuangan limbah tailing ke laut, pencemaran sumber air baku, serta pencemaran udara. Selain itu, perusahaan membina lebih dari 10 desa di Pulau Obi dan terus berkembang. 


“Telapak pergi ke Ternate untuk menjembatani kesenjangan antara persepsi dan kenyataan. Upaya TBP dalam menjaga lingkungan dan memberdayakan masyarakat sudah ada. Ambang batas limbah masih sesuai aturan, sumber mata air masih terlihat higienis, hingga pengembangan ekonomi sudah terlihat dampaknya. Meski begitu, talkshow ini menjadi tempat diskusi dan pengawasan bersama kepada TBP jika masih banyak kekurangan,”  kata Coordinator Media Site Visit Telapak Muhammad Djufryhard.

Perkumpulan Telapak juga mengundang masyarakat umum untuk ikut hadir berpartisipasi aktif dalam talkshow tersebut. Sejalan dengan komitmen kolaborasi, NGO tingkat lokal dan mahasiswa juga diundang untuk memperkaya dialog dan bertukar pikiran.

“Mendengarkan masyarakat lokal  penting dalam upaya mencari solusi berkelanjutan. Diskusi ini menegaskan bahwa dialog seputar pertambangan nikel itu penting. Perspektif kearifan lokal jangan sampai hilang. Melihat Pulau Obi tidak bisa hari ini saja, tetapi juga sejarah masa lalunya dan nasibnya di masa depan ,” kata Direktur Eksekutif Daerah WALHI Maluku Utara Faisal Ratuela, 

Acara ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dari peserta talkshow yang hadir. Beberapa pertanyaan diajukan untuk mengkonfirmasi jika perlindungan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat bukan hanya sekedar slogan perusahaan, tetapi juga upaya yang terukur dan berdampak.
 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024