Ternate (Antara Maluku) - Polda Maluku Utara (Malut) meminta kepada massa aksi menolak kenaikan harga BBM untuk tidak anarkis, karena aparat kepolisian akan bertindak tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

"Rencana aksi massa menolak kenaikan BBM untuk tidak melakukan aksi anarkis, jika dilakukan aparat kepolisian tak segan-segan mengambil langkah tegas," kata Kabid Humas Polda Malut, AKBP Hendri Badar di Ternate, Minggu.

Kendati demikian, kata Hendri, Polda Malut jauh-jauh hari sebelumnya telah melakukan langkah antisipatif dengan menyiapkan personel di SPBU untuk menghindari terjadinya penimbunan BBM. Aparat kepolisian sangat menghargai aspirasi yang akan disampaikan oleh masyarakat maupun mahasiswa, akan tetapi sesuai dengan koridor yang berlaku.

Polda Malut juga akan menyiapkan ratusan personel dari Polda Malut disiagakan mengamankan aksi unjuk rasa mahasiswa yang dilakukan Besok (17/6).

Kepolisian dan unsur TNI di Malut telah melakukan langkah-langkah untuk mengamankan SPBU dan berbagai fasilitas umum menjelang rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Setiap SPBU telah ditempatkan aparat kepolisian dan TNI, begitu pula mobil tanki yang mengangkut BBM dari pertamina ke SPBU dikawal oleh anggota kepolisian.

Ia mengimbau kepada elemen mahasiswa dan masyarakat yang melakukan aksi demo menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM dengan cara mengganggu ketertiban umum.

Kepolisian setempat, kata Hendri tidak akan menghalangi mereka melakukan aksi demo menolak rencana pemerintah menaikkan harga BBM, namun dirinya berharap tidak lagi melakukan aksi anarkis dengan merusak berbagai fasilitas umum dan mengganggu kamtibmas di daerah ini.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Ternate Thamrin Marsaoli,SP.MSc meminta agar aksi massa yang rencananya Besok (17/6) melakukan unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) agar tak merusak fasilitas umum.

"Kami berharap agar aksi massa yang akan menolak kenaikan BBM tak sampai merusak fasilitas umum dan fasilitas Negara seperti mobil dinas dan motor dinas, karena barang tersebut dibeli dari uang rakyat," ujarnya.

Oleh karena itu, kata Thamrin, Pemkot Ternate sangat berharap agar aksi unjuk rasa nanti tidak mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat dan siswa yang akan sekolah.

"Jelasnya, aksi unjuk rasa sangat diharapkan bisa berjalan dengan cara damai, dam todal merusak fasilitas umum, mobil dinas dan motor milik rakyat, kalau merusak sama saja merusak fasilitas milik Negara," ujarnya.

Ia mengatakan, kebijakan kenaikan BBM itu sudah menjadi kebijakan secara nasional, sehingga Pemkot Ternate harapkan jangan ada spekulan dan para pengecer. Untuk mengantisipasi terjadinya penimbunan, Pemkot Ternate akan berkoordinasi dengan Kepolisian Ternate untuk melakukan pengawasan, terutama bagi SPBU dan pengecer yang memanfaatkan untuk melakukan penimbunan BBM bersubsidi.

Hal tersebut merupakan langkah antisipasi, karena pengalaman pada Maret 2012 tahun lalu, pernah terjadi pengrusakan sekitar enam buah mobil berplat merah, dua diantaranya milik Polda Malut yang dilakukan oleh mahasiswa saat melakukan aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM di sepanjang jalan di Kota Ternate.

Sejumlah elemen masyarakat dan mahasiswa di Ternate rencananya akan melakukan aksi demo menentang rencana pemerintah menaikkan harga BBM. Aksi yang dilakukan oleh mahasiswa dari berbagai kampus di Ternate diperkirakan akan dilakukan pecan ini dan dilakukan setiap hari.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013