Menjelang perayaan hari raya Idul Fitri ) 1445 hijriah perajin sekaligus pedagang anyaman ketupat mulai bermunculan menggelar barang dagangan di pasar Mardika dan juga pasar Batu merah, Kota Ambon, Maluku. 

"Sejak subuh saya sudah ada disini dan langsung anyam ketupat, dengan harapan pada saat pagi tiba sudah ada pembeli, "kata Jubaida pedagang sekaligus anyaman ketupat yang bermukim di kawasan Galunggung, Desa Batu merah, Kota Ambon, Selasa. 

Dia mengatakan, ketupat yang dijual dengan harga Rp10.000 per ikat (10 buah),kalau beli dua ikat Rp15.000.

"Sejak pagi sudah laku terjual sebanyak 15 ikat, sungguh menguntungkan, dan berharap   pembeli akan terus berdatangan, apalagi besok sudah hari raya," ujarnya. 

Sedangkan daun ketupat di ambil dari Desa Liang  melalui penadah yang dibeli  Rp25.000 per ikat (35 lembar daun),dengan demikian hasil ayaman dari satu ikat daun meraup keuntungan Rp5.000 sampai Rp10.000.

Rita, pedagang lainnya yang ditemui, mengaku cuma menjual saja, dan mengambil ketupat dari tukang anyaman.

"Saya ambil dari penganyam dengan harga Rp8.000 per ikat, jadi saya meraup keuntungan sebesar Rp2.000,karena itu kalau saya menjual 30 ikat,  maka saya sudah mendapat keuntungan Rp60.000,"ujarnya. 

Ia mengaku berjualan ketupat musiman seperti ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu, jadi sudah terbiasa, apalagi saya setiap hari di pasar Mardika berjualan bumbu masak. 

Hamida, warga Kota Ambon yang ditemui seusai membeli dua ikat ketupat atau sebanyak 20  buah ketupat mengatakan, membeli ketupat untuk keperluan di rumah menyambut hari raya.


Jadi beli ketupat adalah satu alternatif yang paling menguntungkan dalam menyambut hari raya.

 

Pewarta: John Soplanit

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024