Ambon (Antara Maluku) - Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto meninjau lokasi bencana alam yang diakibatkan jebolnya natural Dam Way Ela, di Desa Negeri Lima, Pulau Ambon, Maluku Tengah, Minggu.

Menteri yang didampingi Dirjen Kementerian PU, Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu, Bupati Maluku Tengah Abua Tuasikal, melihat dari dekat kondisi desa yang telah telah berubah menjadi lapangan luas karena 470 bangunan rumah serta fasilitas sosial rata dengan tanah dan terbawa jutaan kubik air yang keluar akibat jebolnya natural tersebut.

Menteri dan rombongan juga berkesempatan melihat dari dekat kondisi terakhir natural Dam yang telah jebol dari perbukitan, sekaligus menyaksikan luasnya kawasan yang rusak akibat diterjang jutaan kubik air dam tersebut.

"Saya trenyuh dan miris melihat kondisi kerusakan yang ditimbulkan akibat jebolnya natural Dam Way Ela ini. Lokasi pemukiman penduduk berubah dalam sekecap menyerupai lapangan luas setelah diterjang puluhan juta kubik air yang tertampung selama setahun," katanya.

Menteri juga berkesempatan mengunjungi warga Negeri Lima yang menempati sejumlah tenda pengungsian secara menyebar, dan berdialog dengan mereka serta menyampaikan turut belangsungkawa dan keprihatinan mendalam pemerintah Pusat dan Daerah atas bencana yang menimpa ribuan warga Negeri Lima tersebut.

Menteri Djoko Kirmanto berharap warga tabah menghadapi cobaan berat karena harus kehilangan rumah dan harta benda akibat bencana alam tersebut.

Para korban juga diminta untuk tabah dan bersabar karena harus memulai hidup tidak normal, serba kekurangan serta menderita karena kehilangan seluruh harta benda karena bencana alam tersebut.

"Pemerintah Pusat dan daerah terus berupaya untuk menangani semua masalah sekaligus mengurangi beban warga Negeri Lima yang menjadi menjadi. Kunjungan ini untuk melihat langsung dan menghimpun berbagai permasalahan yang dihadapi warga Negeri Lima paska bencana, sehingga dapat diambil langkah-langkah penanganan secepatnya," ujar Menteri Djoko Kirmanto.

Natural dam Way Ela yang jebol pada Kamis siang (25/7) terbentuk karena runtuhnya gunung Ulak Hatu menutupi aliran sungai pada 13 Juli 2012.

Natural dam tersebut jebol karena air sungai yang tertampung telah melebihi ambang batas maksimal yakni 195,5 meter di atas permukaan laut, sehingga akhirnya tertumpah dan mengakibatkan bangunan pelimpah air patah dan jebol.

Air waduk alamiah yang terus bertambah tersebut dikarenakan hujan lebat dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Pulau Ambon, terutama pada sepekan terakhir.

Bencana tersebut mengakibatkan 1.027 kepala keluarga (KK) atau 5.227 jiwa warga Negeri Lima mengungsi di tenda-tenda darurat yang dibuat seadanya di sekitar desa tersebut hingga ke perbatasan dengan desa Seith.

Selain itu mengakibatkan 470 rumah rusak total, tiga SD serta masing-masing satu SMA dan madrasah rusak berat, dua mushala rusak berat, satu kantor KUD rusak berat, satu jembatan hanyut, sarana air bersih rusak total dan satu tower telkomsel hanyut. 

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013