Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu akan memaparkan penanganan paska trauma, tanggap darurat maupun kebutuhan program pemulihan dampak bencana Way Ela di desa Negeri Lima, pulau Ambon di Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta 26 Agustus 2013.
"Pemaparan itu berdasarkan koordinasi dengan Kepala BNPB Syamsul Maarif saat meninjau Negeri Lima 26 Juli 2013, menyusul jebolnya natural dam Way Ela pada 25 Juli 2013," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku, Kifly Wakanno, di Ambon, Rabu.
Pemaparan yang materinya dikoordinasikan dengan Pemkab Maluku Tengah, Balai Wilayah Sungai Maluku, Dinas maupun Badan teknis sehubungan program penanganan tanggap darurat usai.
Begitu pun Gubernur telah melimpahkan pemulihan berbagai kerusakan akibat jebolnya natural dam tersebut kepada Bupati Maluku Tengah, Abua Tuasikal di Negeri Lima pada 12 Agustus 2013.
"Jadi materi kebutuhan program pemulihan paska bencana Way Ela yang telah dikoordinasikan lintas sektoral itu akan dipaparkan Gubernur di BNPB," ujarnya.
Program tersebut, lanjutnya, telah Gubernur sampaikan kepada Menko Kesra, Agung Laksono saat berkunjung ke Ambon 19 Agustus 2013.
"Kami harapkan Menko Kesra yang membidangi masalah bencana mengarahkan Kementerian, Badan maupun lembaga teknis agar memberikan perhatian ke Negeri Lima karena lebih dari 500 unit rumah warga rusak total dan terhanyut ke laut," kata Kifly.
Bencana Way Ela mengakibatkan tiga blok permukiman terhanyut air yakni Ulisihu, Elatua dan Henalelu terdata rumah yang rusak total maupun hanyut sebanyak 525, SD sebanyak tiga unit, dua mushalla serta masing - masing satu tower Telkomsel, sarana air bersih SMA, taman pengajian, TK dan kantor KUD.
Sedangkan dua blok lainnya yang aman yakni Henalalu dan Nau.
Bencana Way Ela mengakibatkan SD Negeri 1 Negeri Lima dengan sembilan ruangan belajar, SD Negeri 2 delapan ruangan belajar, SD Inpres 10 ruangan belajar, TK masing - masing satu ruangan belajar maupun kantor serta SMA Negeri 2 rusak total diterjang air bandang bersama material bebatuan, tanah dan pohon - pohon.
SD Negeri 1 maupun 2 masing - masing memiliki 194 siswa, SD Inpres 245 siswa, SMA negeri 2 285 siswa, taman pengajian 25 siswa, PAUD 58 siswa.
Sedangkan SMP Negeri 5 Leihitu dengan 321 siswa tidak rusak sehingga aktifitas pendidikan dijamin lancar usai libur perayaan Idul Fitri.
Aktivitas pendidikan dijadwalkan efektif berlangsung di 13 tenda besar bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana(BNPB) pada 19 Agustus 2013.
Jebolnya natural dam Way Ela juga mengakibatkan tiga warga Negeri Lima teridentifikasi yakni Kasim Uluputty(85 tahun), Moksen Mahulauw (70 tahun) dan Arman Parasouw(66 tahun) dinyatakan hilang.
Gubernur Paparkan Bencana Way Ela Di BNPB
Rabu, 21 Agustus 2013 13:25 WIB