Ternate (Antara Maluku) - Sebanyak 210 jamaah calon haji asal Provinsi Maluku Utara dipastikan tertunda berangkat pada musim haji tahun 2013, menyusul adanya pengurangan kuota haji sebesar 20 persen.
Kepala Biro Kesra Muhammad Selang di Ternate, Sabtu mengatakan, pengurangan jatah 20 persen untuk Indonesia imbasnya Malut kuota haji Malut sebanyak 210 dikurangi.
"Jadi untuk pengurangan haji tahun ini 20 persen, maka pada tahun ini sudah dipastikan sebanyak 210 orang untuk Malut secara keseluruhan dan musim haji 2014 mereka batal keberangkatannya dipastikan tidak dikenakan biaya apa-apa," ucapnya.
Dia menjelaskan, pengurangan tersebut dilakukan sesuai daftar tunggu CJH yang dilihat berdasarkan usia dan kelengkapan syarat.
Lansia yang mendominasi, untuk Maluku Utara tahun kemarin ada 9 orang, juga di musim sekarang terdapat sembilan orang yang dalam aturan, lansia itu tidak masuk dalam daftar pengurangan di musim haji tahun ini, ujarnya.
Sementara, dengan pengurangan 20 persen tersebut sehingga pada penerbangan pun mengalami perubahan fligh. Untuk tanggal 17 September itu penerbangan perdana dan tanggal 18 esoknya tidak ada penerbangan, karena bertabrakan dengan jadwal penerbangan Papua Barat, Papua, dan Sulawesi Tenggara.
Sehingga, akan dilanjutkan tanggal 19 dan 20 baru selesai. Ada sebanyak tiga kali penerbangan (dari pagi � selesai) semuanya 7 kali fligh dengan memakai maskapai Sriwijaya Air boing 737.
Sementara itu, anggota DPD-RI Prof Dr Kemala Motik ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini saja daftar tunggu Calon Jamaah Haji (CJH) untuk kota Ternate saja diprediksi hingga tahun 2020.
Artinya jika mendaftar sekarang, maka dibutuhkan waktu 7 tahun antri sebelum berangkat ke tanah suci. Estimasi tersebut dihitung berdasarkan kuota calon haji di kota Ternate yang mencapai 291 orang setiap tahunnya.
Kondisi tersebut menurut masyarakat akan menambah panjang daftar antrian karena pemberlakuan pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota 20 persen calon haji Indonesia, ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat berharap bahwa Pemerintah perlu mencari solusi segera dalam mengatasi panjangnya daftar tunggu calon haji di di Indonesia, terutama di Malut dengan memberikan perioritas pada calon haji usia lanjut.
Ia berharap, petugas haji yang telah dipersiapkan oleh kementerian agama pada masing-masing daerah di Maluku Utara diharapkan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada calon jamaah haji mulai dari daerah sampai ke tempat tujuan, karena sering terjadi petugas haji juga sibuk beribadah dan kurang memberikan perhatian pada jamaah haji.
Untuk jumlah kuota jemaah haji untuk Kabupaten Pulau Morotai yang sebelumnya sebanyak 21 orang, sesuai program pemerintah, mengalami pengurangan 20 persen, sehingga untuk kuota jemaah haji menjadi 17 orang bagi jatah kuota haji di Morotai, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
Kepala Biro Kesra Muhammad Selang di Ternate, Sabtu mengatakan, pengurangan jatah 20 persen untuk Indonesia imbasnya Malut kuota haji Malut sebanyak 210 dikurangi.
"Jadi untuk pengurangan haji tahun ini 20 persen, maka pada tahun ini sudah dipastikan sebanyak 210 orang untuk Malut secara keseluruhan dan musim haji 2014 mereka batal keberangkatannya dipastikan tidak dikenakan biaya apa-apa," ucapnya.
Dia menjelaskan, pengurangan tersebut dilakukan sesuai daftar tunggu CJH yang dilihat berdasarkan usia dan kelengkapan syarat.
Lansia yang mendominasi, untuk Maluku Utara tahun kemarin ada 9 orang, juga di musim sekarang terdapat sembilan orang yang dalam aturan, lansia itu tidak masuk dalam daftar pengurangan di musim haji tahun ini, ujarnya.
Sementara, dengan pengurangan 20 persen tersebut sehingga pada penerbangan pun mengalami perubahan fligh. Untuk tanggal 17 September itu penerbangan perdana dan tanggal 18 esoknya tidak ada penerbangan, karena bertabrakan dengan jadwal penerbangan Papua Barat, Papua, dan Sulawesi Tenggara.
Sehingga, akan dilanjutkan tanggal 19 dan 20 baru selesai. Ada sebanyak tiga kali penerbangan (dari pagi � selesai) semuanya 7 kali fligh dengan memakai maskapai Sriwijaya Air boing 737.
Sementara itu, anggota DPD-RI Prof Dr Kemala Motik ketika dikonfirmasi mengatakan, saat ini saja daftar tunggu Calon Jamaah Haji (CJH) untuk kota Ternate saja diprediksi hingga tahun 2020.
Artinya jika mendaftar sekarang, maka dibutuhkan waktu 7 tahun antri sebelum berangkat ke tanah suci. Estimasi tersebut dihitung berdasarkan kuota calon haji di kota Ternate yang mencapai 291 orang setiap tahunnya.
Kondisi tersebut menurut masyarakat akan menambah panjang daftar antrian karena pemberlakuan pemerintah Arab Saudi mengurangi kuota 20 persen calon haji Indonesia, ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat berharap bahwa Pemerintah perlu mencari solusi segera dalam mengatasi panjangnya daftar tunggu calon haji di di Indonesia, terutama di Malut dengan memberikan perioritas pada calon haji usia lanjut.
Ia berharap, petugas haji yang telah dipersiapkan oleh kementerian agama pada masing-masing daerah di Maluku Utara diharapkan dapat memberikan pelayanan maksimal kepada calon jamaah haji mulai dari daerah sampai ke tempat tujuan, karena sering terjadi petugas haji juga sibuk beribadah dan kurang memberikan perhatian pada jamaah haji.
Untuk jumlah kuota jemaah haji untuk Kabupaten Pulau Morotai yang sebelumnya sebanyak 21 orang, sesuai program pemerintah, mengalami pengurangan 20 persen, sehingga untuk kuota jemaah haji menjadi 17 orang bagi jatah kuota haji di Morotai, katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013