Ternate (Antara Maluku) - Kapal patroli Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Ternate, Maluku Utara (Malut), mengevakuasi 100 penumpang dua speedboat yang mogok dalam pelayaran dari Jailolo, Halmahera Barat tujuan Ternate, Senin.

Kepala Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Ternate, Takwim Masuku di Ternate, Senin mengatakan pihaknya menerima laporan ada dua speedboat yang mogok di perairan antara Jailolo-Ternate dan kemudian langsung memberangkatkan kapal patroli ke lokasi.

"Sebanyak 100 penumpang kedua speedboat tersebut berhasil dievakuasi ke atas kapal patrol dan kemudian diantar ke Ternate, begitu pula dua speedboat yang mogok berhasil ditarik ke Ternate," katanya.

Ia mengatakan, perairan di Ternate dan sekitarnya saat ini diliputi cuaca buruk, sehingga pihaknya sejak pukul 09.00 WIT menghentikan semua aktivitas pelayaran dari Ternate ke seluruh tujuan, baik jarak dekat maupun jarak jauh.

Penghentian aktivitas pelayaran tersebut hingga Senin Siang belum dicabut, karena hujan deras disertai angin kencang masih menyelimuti wilayah Ternate, begitu pula ketinggian gelombang bisa membahayakan kapal, terutama yang berukuran kecil.

Ia menambahkan, pihaknya telah menghubungi petugas pelabuhan di daerah lainya di Malut agar untuk sementara tidak mengizinkan kapal, terutama yang berukuran kecil untuk berlayar menuju Ternate karena kondisi gelombang di sekitar wilayah Ternate masih berbahaya.

Oleh karena itu, semua dermaga di Kota Ternate ditutup untuk semua pelayaran dari dan ke Ternate, dan meminta kepada nahkoda semua kapal penumpang yang beroperasi di perairan Malut untuk menghentikan aktivitasnya untuk sementara hingga cuac membaik.

Pihaknya telah mengistruksikan seluruh petugas di semua pos penjagaan di pelabuhan Ternate untuk tidak mengizinkan kapal berukuran kecil dan speedboat berlayar meninggalkan pelabuhan sampai cuaca membaik.

Cuaca buruk yang melanda Ternate juga mengakibatkan Bandara Babullah Ternate sejak Senin Pagi ditutup sementara untuk aktivitas penerbangan, karena hujan kawasan bandara itu mengakibatkan tidak memungkinkan pesawat untuk tinggal landas atau mendarat.

Ia mengatakan, semua kapal penumpang, khususnya yang mengangkut pemudik lebaran harus selalu berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan Ternate, baik sebelum berlayar maupun setelah berada di tengah laut.

"Kalau di tengah laut tiba-tiba terjadi gelombang tinggi dan cukup riskan kalau melanjutkan pelayaran, maka sebaiknya merapat ke dekat pantai yang aman dan melanjutkan pelayaran setelah kondisi cuaca mulai membaik," ujarnya.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013