Ambon (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Ambon akan terus mengedukasi warga untuk bisa mengolah dan mengkonsumsi ikan beku terutama saat musim paceklik.
Kepala DKP Ambon, Febrien Masih di Ambon, Jumat mengatakan, untuk menjaga pasokan ikan tetap tersedia setiap waktu, masyarakat diharapkan bisa mengubah pola konsumsi yang terbiasa mengkonsumsi ikan segar beralih menjadi ikan beku.
Dia menyebutkan, pasokan ikan laut di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Arumbae Pasar Mardika mencapai enam ton per hari.
"Pasokan ikan laut enam ton per hari yang masuk di TPI Arumbae, sebenarnya jumlah pasokan lebih dari enam ton tetapi tercatat ke luar di jual ke kawasan pemukiman warga dari tempat pendaratan ikan, melalui jibu-jibu atau perempuan penjual ikan dari kapal nelayan," katanya.
Ia mengatakan, pasokan ikan laut dalam kondisi normal rata-rata enam ton lebih sehari, tetapi dalam kondisi cuaca ekstrem nelayan hanya mampu memasok di bawah tiga ton per hari.
"Kalau kondisi paceklik di bawah tiga ton kalau normal tiga hingga enam ton, dan kondisi ramai di atas enam ton dan cukup untuk masyarakat Ambon," katanya.
Menurut dia, pasokan ikan laut yang banyak di pasaran menyebabkan harga ikan laut murah dan masyarakat dapat membeli untuk stok sehari -hari.
Tetapi jika kondisi cuaca ekstrem maka pasokan ikan berkurang dan berdampak pada harga jual.
Sebagai gambaran ikan tongkol jika dalam kondisi normal dijual seharga Rp300 ribu per 30 kg atau Rp10 ribu per kg.
"Ikan beku dalam arti dibekukan saat ikan masih segar, guna mencukupi stok ikan jika masuk musim paceklik," katanya.
Pihaknya berupaya mengedukasi masyarakat, konsumsi ikan beku aman sepanjang dibekukan dalam kualitas baik, yakni di bawah empat jam dari saat penangkapan untuk mempertahankan mutu ikan.