Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Halmahera Utara (Halut), Maluku Utara (Malut) berupaya memperluas akses internet dan perkuat jaringan infrastruktur hingga ke seluruh wilayah yang merupakan kawasan Terdepan, Terluar Tertinggal (3T).
Kepala Dinas Kominfo Halut Raymond Betawi di Ternate, Selasa, mengatakan pihaknya berupaya mengatasi kesenjangan digital dan pemerataan akses pembangunan telekomunikasi dan internet di seluruh Kabupaten Halmahera Utara.
Menurut dia, hingga saat ini terdapat permohonan usulan jaringan internet sebanyak 210, sementara yang sudah terealisasi 45 dan yang belum terealisasi ada 165 untuk akses jaringan internet.
"Ada delapan tower yang sudah dipasang di beberapa titik yaitu Desa Kupa Kupa, Desa Gamhoku, Desa Kakara Pulau, Desa Mamuya, Desa Salube, Desa Kali Pitu, Desa Popilo dan kawasan Pemerintahan Pemda Halmahera Utara," katanya.
Raymond mengaku, pemerintah melalui Diskominfo, sampai saat ini terus berupaya untuk mempercepat penyediaan Infrastruktur telekomunikasi di wilayah yang masuk kawasan 3T.
"Jadi dengan adanya optimalisasi terkait jaringan telekomunikasi khusus di Halut akan memberikan kemudahan bagi masyarakat, utamanya dalam mendapatkan informasi,” katanya.
Sementara itu, Pemerhati Kebencanaan Malut Muhammad Rasyid meminta Dinas komunikasi dan Informatika (Diskominfo) di seluruh kabupaten/kota di Malut untuk menyiapkan layanan telekomunikasi ke seluruh daerah di kabupaten/kota setempat, terutama yang dinilai rawan bencana dan sulit terjangkau layanan komunikasi.
Ia menyatakan, layanan telekomunikasi itu tidak hanya terbatas dalam bentuk jaringan telekomunikasi seluler, tetapi juga bisa dalam bentuk sarana telekomunikasi lainnya, seperti radio yang biasa digunakan Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari).
Sebab, ketersediaan sarana telekomunikasi di daerah rawan bencana penting karena jika terjadi gempa atau bencana alam lainnya akan memudahkan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan secara cepat dan lengkap.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Kepala Dinas Kominfo Halut Raymond Betawi di Ternate, Selasa, mengatakan pihaknya berupaya mengatasi kesenjangan digital dan pemerataan akses pembangunan telekomunikasi dan internet di seluruh Kabupaten Halmahera Utara.
Menurut dia, hingga saat ini terdapat permohonan usulan jaringan internet sebanyak 210, sementara yang sudah terealisasi 45 dan yang belum terealisasi ada 165 untuk akses jaringan internet.
"Ada delapan tower yang sudah dipasang di beberapa titik yaitu Desa Kupa Kupa, Desa Gamhoku, Desa Kakara Pulau, Desa Mamuya, Desa Salube, Desa Kali Pitu, Desa Popilo dan kawasan Pemerintahan Pemda Halmahera Utara," katanya.
Raymond mengaku, pemerintah melalui Diskominfo, sampai saat ini terus berupaya untuk mempercepat penyediaan Infrastruktur telekomunikasi di wilayah yang masuk kawasan 3T.
"Jadi dengan adanya optimalisasi terkait jaringan telekomunikasi khusus di Halut akan memberikan kemudahan bagi masyarakat, utamanya dalam mendapatkan informasi,” katanya.
Sementara itu, Pemerhati Kebencanaan Malut Muhammad Rasyid meminta Dinas komunikasi dan Informatika (Diskominfo) di seluruh kabupaten/kota di Malut untuk menyiapkan layanan telekomunikasi ke seluruh daerah di kabupaten/kota setempat, terutama yang dinilai rawan bencana dan sulit terjangkau layanan komunikasi.
Ia menyatakan, layanan telekomunikasi itu tidak hanya terbatas dalam bentuk jaringan telekomunikasi seluler, tetapi juga bisa dalam bentuk sarana telekomunikasi lainnya, seperti radio yang biasa digunakan Organisasi Radio Amatir Indonesia (Orari).
Sebab, ketersediaan sarana telekomunikasi di daerah rawan bencana penting karena jika terjadi gempa atau bencana alam lainnya akan memudahkan pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya untuk mendapatkan gambaran kondisi di lapangan secara cepat dan lengkap.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024