Ambon (Antara Maluku) - Dua korban tanah longsor dan banjir bandang di Kota Ambon pada 30 Juli 2013 masih belum ditemukan sehingga pencarian tetap dilakukan warga dengan dukungan tim SAR dan PMI setempat.

Antara yang melakukan pemantauan hingga Jumat petang, melaporkan pencarian di RT02/RW 03 Tanah Tinggi, kelurahan Uritetu, Kota Ambon, belum membuahkan hasil.

Dua korban asal RT 003/RW 07 kelurahan Batu Meja adalah Jopi Marantika dan Vendy Ratuhanrasa.

Pencarian di Tanah Tinggi dilakukan setelah ditemukannya jenasah Ny. Sartje Manuata pada Rabu (15/8) petang oleh warga setempat.

Warga RT 003/RW 07 kelurahan Batu Meja juga terlibat dalam upaya pencarian itu.

Ketua RT 03/RW07 kelurahan Batu Meja, Belly William Masoleh, mengakui Ny.Sartje adalah salah seorang dari lima warganya yang rumah mereka tertimpa longsor, selanjutnya terbawa banjir bandang sekitar 1 KM hingga ditemukan di Tanah Tinggi.

Begitu pun Joseph Finyain yang sebelumnya juga ditemukan di Tanah Tinggi oleh warga setempat pada Selasa(30/7) siang.

Sedangkan istrinya Ny.Ina Maliratin di kawasan perairan Tapal Kuda, kecamatan Nusaniwe, Teluk Dalam Ambon Selasa (30/7) malam.

"Kami terpanggil untuk mencari dua warga lainnya yang berdasarkan doa keluarga dan petunjuk dari korban meninggal telah ditemukan berada di kawasan Tanah Tinggi," katanya.

Pencarian di bantaran sungai Way Tomu di lokasi Tanah Tinggi juga karena berdasarkan penemuan Joseph dan Sartje.

"Mudah - mudahan pencarian ini berhasil menemukan kedua orang tersebut karena diharapkan sanak keluarganya," ujar Belly.

Longsor maupun banjir akibat hujan intensitas tinggi di Kota Ambon sejak 29 Juli 2013 mengakibatkan 11 orang dinyatakan meninggal.

Sedangkan jumlah kerusakan masih didata dengan pengungsi sebanyak 2.007 kepala keluarga(KK) atau 8.872 jiwa.

Korban banjir maupun tanah longsor akibat hujan di Maluku pada 2012 yakni Kota Ambon tercatat 13 warga meninggal dan enam luka berat.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013