Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku menggencarkan upaya pengendalian inflasi di daerah dengan memperkuat koordinasi dengan kabupaten kota  setelah  Badan Pusat Statistik (BPS) setempat mengumumkan terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen pada Mei 2024.

“Kami  menyusun strategi dengan kabupaten kota yang temasuk dalam daftar Indeks Harga Konsumen (IHK) dan menyusun langkah-langkah pengendalian inflasi yang sebelumnya pernah dilakukan, seperti gelar pangan murah hingga pengawasan pada setiap distributor,” kata Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie di Ambon, Rabu.

Sadali menyebutkan  pada tiga wilayah IHK di Provinsi Maluku angka inflasi tahunan tertinggi yakni di Kota Ambon 4,61 persen, Kota Tual 3,70 persen, dan yang terendah Kabupaten Maluku tengah 1,01 persen.

“Pihaknya  juga membahas  bupati dan wali kota wilayah IHK, dan para distributor untuk mengecek keberadaan stok pangan,” ujarnya.

Sadali  juga menyampaikan, untuk inflasi bulanan pada Mei 2024 sebesar 1,89 persen, yang mana penyumbang utamanya ialah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.

Sementara untuk komoditas penyumbang inflasi lainnya yakni ikan momar, ikan kawalinya, ikan komu, ikan cakalang, ikan tuna, ikan lema, bawang merah, tomat, kangkung, bayam, beras, kacang panjang, sigaret kretek mesin (SKM), daging ayam ras, dan terong

“Kita ketahui bersama untuk di Ambon harga ikan naik dikarenakan saat ini kita  memasuki masa pancaroba, oleh karena itu kita perlu menyusun strategi dengan cara menginventarissasi ruang pendingin ikan yang ada di Kota Ambon, agar dapat menjaga ketersediaan ikan,” ucap Sadali.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku mencatat indeks harga konsumen di provinsi itu  mengalami inflasi sebesar 3,21 persen  pada Mei 2024.

"Dari tiga daerah penghitung Indeks Harga Konsumen, inflasi tertinggi terjadi di Kota Ambon sebesar 4,61 persen  dan terendah terjadi di Kabupaten Maluku Tengah sebesar 1,01 persen," kata Kepala BPS Provinsi Maluku Maritje Patiwallapia.

Dia mengatakan, terjadinya inflasi karena adanya kenaikan harga pada 10 indeks harga  kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau  4,56 persen, kelompok kesehatan  4,50 persen, kelompok penyediaan makanan, minuman/restoran 4,42 persen, kelompok perawatan  pribadi dan jasa lainnya  4,08 persen.

Kemudian, kelompok transportasi   3,76 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,63 , kelompok pendidikan  1,65 persen, kelompok perumahan, air, listrik,  dan bahan bakar rumah tangga  1,49 persen, kelompok perlengkapan peralatan dan pemeliharaan  rutin rumah tangga  1,46 persen,  dan kelompok pakaian dan alas kaki  sebesar 1,08 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami  penurunan indeks  yaitu kelompok informasi, komunikasi  dan jasa keuangan sebesar 0,15 persen.

Ia memaparkan tingkat inflasi  bulanan  Provinsi Maluku Mei 2024 sebesar 1,89 persen dan tingkat inflasi  tahunan  sebesar 0,69 persen.

Lebih lanjut Maritje menjelaskan perkembangan harga berbagai komoditas pada Mei 2024 secara umum menunjukkan  kenaikan. 

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi pada Mei 2024  antara lain beras, tomat, tarif angkutan udara, cabai rawit, bawang putih, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan,  sigaret kretek mesin (SKM), nasi dan lauk.

Kemudian, gula pasir  buncis,  pembalut wanita,  bawang merah, tarif angkutan laut,  kangkung, sigaret kretek  tangan (SKT), kopi bubuk, labu siam/jipang,  obat dengan resep dan tarif kendaraan  roda empat daring.
 
 

Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024