Perwakilan Bank Indonesia (BI) Maluku Utara (Malut) menyebut, peran serta masyarakat sangat penting untuk menumbuhkan ekonomi syariah yang saat ini alami kemajuan di Provinsi Malut.
"Kembali lagi kepada masyarakat, bahwa sementara ini kan kita menabung masih di bank konvensional, kalau ingin mengembangkan ekonomi syariah, masyarakat kita juga ikut mendorong pertumbuhan perbankan syariah," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Malut, Dwi Putra Indrawan di Ternate, Rabu.
Dia mengungkapkan, saat ini Dana Pihak Ketiga dan angka kredit Perbankan Syariah di Maluku Utara berada di kisaran angka 7 persenan. Sementara jumlah penduduknya sekitar 1,24 juta jiwa dengan 75 persen di antaranya beragama muslim.
"Banyak mayoritas muslim, tapi masih belum peduli bagaimana pengembangan ekonomi syariah. Hal itu akan sedikit menyulitkan bagi ekonomi syariah untuk berkembang di sini," katanya.
Untuk itu, masyarakat perlu meningkatkan kesadarannya bahwa tumbuh kembang ekonomi syariah mesti dibarengi dengan partisipasi masyarakat. Salah satu hal yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan menabung dan berinvestasi di perbankan syariah.
"Bisa atau tidak, misalnya kita beralih menabung di bank syariah. Atau sebagian dari kita mengalihkan dana di perbankan syariah," kata Dwi.
Dirinya mengakui, mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di daerah-daerah seluruh Indonesia melalui berbagai macam inisiatif yang salah satunya kegiatan festival tahunan memperkuat keuangan syariah.
Sehingga, dengan adanya festival telah digelar pekan lalu bertujuan meningkatkan literasi diskusi yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan festival ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Dia menambahkan, pihaknya terus mendukung untuk mempromosikan dan meningkatkan citra ekonomi dan keuangan syariah di masyarakat yang mencakup berbagai kegiatan seperti pameran UMKM, kemudian pelayanan sertifikasi halal berbasis digital layanan keuangan syariah, cinta dan bangga pada rupiah dan juga pemanfaatan teknologi sebagai metode pembayaran minuman halal.
"Semoga dengan kegiatan ini digunakan untuk berdiskusi dan juga berbagi pengetahuan, bertukar pandangan mengenai perkembangan yang lebih baik, sinergi yang lebih kuat dalam memajukan ekosistem untuk mengembangkan ekonomi syariah di Malut," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Kembali lagi kepada masyarakat, bahwa sementara ini kan kita menabung masih di bank konvensional, kalau ingin mengembangkan ekonomi syariah, masyarakat kita juga ikut mendorong pertumbuhan perbankan syariah," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Malut, Dwi Putra Indrawan di Ternate, Rabu.
Dia mengungkapkan, saat ini Dana Pihak Ketiga dan angka kredit Perbankan Syariah di Maluku Utara berada di kisaran angka 7 persenan. Sementara jumlah penduduknya sekitar 1,24 juta jiwa dengan 75 persen di antaranya beragama muslim.
"Banyak mayoritas muslim, tapi masih belum peduli bagaimana pengembangan ekonomi syariah. Hal itu akan sedikit menyulitkan bagi ekonomi syariah untuk berkembang di sini," katanya.
Untuk itu, masyarakat perlu meningkatkan kesadarannya bahwa tumbuh kembang ekonomi syariah mesti dibarengi dengan partisipasi masyarakat. Salah satu hal yang mungkin bisa dilakukan adalah dengan menabung dan berinvestasi di perbankan syariah.
"Bisa atau tidak, misalnya kita beralih menabung di bank syariah. Atau sebagian dari kita mengalihkan dana di perbankan syariah," kata Dwi.
Dirinya mengakui, mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di daerah-daerah seluruh Indonesia melalui berbagai macam inisiatif yang salah satunya kegiatan festival tahunan memperkuat keuangan syariah.
Sehingga, dengan adanya festival telah digelar pekan lalu bertujuan meningkatkan literasi diskusi yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan festival ekonomi Syariah Kawasan Timur Indonesia (KTI).
Dia menambahkan, pihaknya terus mendukung untuk mempromosikan dan meningkatkan citra ekonomi dan keuangan syariah di masyarakat yang mencakup berbagai kegiatan seperti pameran UMKM, kemudian pelayanan sertifikasi halal berbasis digital layanan keuangan syariah, cinta dan bangga pada rupiah dan juga pemanfaatan teknologi sebagai metode pembayaran minuman halal.
"Semoga dengan kegiatan ini digunakan untuk berdiskusi dan juga berbagi pengetahuan, bertukar pandangan mengenai perkembangan yang lebih baik, sinergi yang lebih kuat dalam memajukan ekosistem untuk mengembangkan ekonomi syariah di Malut," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024