Ambon (ANTARA) - Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Ambon, Hanny Tamtelahitu mengatakan hingga saat ini target pelayanan kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el) telah mencapai 95 persen.
“Sampai saat ini telah dilakukan pencetakan sebanyak 257 ribu KTP-el dari total 357 ribu penduduk di Kota Ambon,” katanya di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan, saat ini yang belum terlayani adalah penduduk pemula atau anak usia 17 tahun, yang harus dijangkau untuk dilayani perekaman data dan pencetakan KTP-el.
Pihaknya menerapkan pola jemput bola melakukan perekaman KTP-el di sejumlah sekolah menengah atas (SMA).
Pelayanan KTP-el melalui aksi jemput bola terus dilakukan dengan menyasar tiap sekolah di Kota Ambon dengan harapan dapat menjangkau semua penduduk pemula.
Disdukcapil juga bekerja sama dengan pihak sekolah, aparat kelurahan desa dan negeri untuk mengimbau warga melakukan perekaman data, seperti biasa dengan menggunakan mobil pelayanan untuk pencetakan KTP, KIA, dan akta kelahiran.
"Pada 2025 ini pelayanan akan terus kita maksimalkan. Mengingat, setiap tanggal 15 dan 31 bulan berjalan harus disampaikan laporan kinerja ke Kemendagri,” katanya.
Ia menjelaskan, jelang pilkada juga telah dilakukan perekaman data dilakukan bagi pemilih pemula yang merupakan pelajar atau remaja yang masuk dalam daftar pemilih pemula dan bisa ikut berpartisipasi pada Pilkada serentak.
Pihaknya berupaya melakukan perekaman KTP-el bagi 7.539 pemilih pemula yang ada di desa dan kelurahan karena perekaman data dan pencetakan KTP-el untuk penduduk pemula ini menjadi prioritas.
"Oleh karena itu dengan adanya program jemput bola ini diharapkan masyarakat yang belum memiliki KTP-el bisa terlayani," ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini layanan di Disdukcapil Ambon seluruhnya telah terintegrasi.
"Pelayanan terintegrasi, yang artinya urus satu dapat tiga bahkan lebih (administrasi kependudukan, red.), contohnya masyarakat yang urus akte kelahiran akan langsung mendapat kartu identitas anak dan kartu keluarga," katanya.