Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buru, Maluku mengajukan permohonan bantuan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu korban banjir di Waeapo.
"Kita sudah berusaha semaksimal mungkin terkait proses evakuasi saat banjir, namun kita (BPBD) mengalami keterbatasan armada," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kabupaten Buru Fandy Rada dihubungi dari Ambon, Rabu.
Untuk mengevakuasi warga yang terdampak banjir, pihaknya berkomunikasi dengan kepala desa setempat agar mengerahkan warga yang memiliki perahu guna membantu evakuasi.
"Namun sulit karena derasnya arus sungai tentu sulit untuk mencapai dua lokasi terparah, terutama Desa Waeleman dan Dusun SP2,” kata dia.
Pihaknya telah mencatat 1.960 kepala keluarga (KK) di daerah itu terdampak banjir, meliputi Kecamatan Waelata 898 KK, Lolongguba 429 KK, Waeapo 580 KK, dan Batabual 53 KK.
“Saat banjir melanda dataran Waeapo kemarin, ada beberapa kecamatan yang terdampak. Kemudian, saat ini sebagian warga sudah kembali ke rumahnya, namun sebagian dari mereka masih memilih bertahan di tempat pengungsian dan di rumah keluarga, karena rumahnya masih tergenang air,” katanya.
Dia menjelaskan curah hujan yang tinggi di daerah itu mengakibatkan luapan air dari sekitar empat sungai besar di dataran Waeapo.
Akibat peristiwa tersebut, saat ini BPBD telah mengajukan permohonan bantuan ke BNPB untuk kebutuhan darurat.
Ia menyebut permintaan bantuan itu sudah disetujui kepala BNPB.
"Kemungkinan dalam satu atau dua hari ini bantuan sudah tiba. Untuk jenis bantuannya kita belum tahu apa saja, kita tunggu setelah Pj bupati datang baru disampaikan,” ucapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024