Kapal KM Bercelona 01 rute Sanana Kabupaten Kepulauan Sula tujuan Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) akhirnya tiba di Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate pada Kamis, setelah dihantam cuaca buruk berupa gelombang tinggi saat keluar dari Pelabuhan Sanana.
Nakhoda kapal KM Barcelona 01, Yetwin Samatara di Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate, Kamis, mengatakan kapal tersebut dihantam cuaca buruk berupa gelombang tinggi dan angin kencang saat keluar dari Pelabuhan Sanana hingga air masuk ke dalam dek kapal.
Dia mengakui perairan di kawasan Pelabuhan Sanana dangkal, sehingga harus berhati - hati agar tidak menabrak karang.
"Sebagai nakhoda kita juga perhitungan, karena kemarin itu gelombang tinggi dan angin kencang, faktor keselamatan penumpang dan kapal menjadi prioritas," ujarnya.
Dia mengakui cuaca di Kabupaten Kepulauan Sula kemarin sangat buruk, karena beberapa jam setelah keluar dari Pelabuhan Sanana menuju Kota Ternate masih dihantam gelombang tinggi.
"Cuaca buruk hanya di perairan Kabupaten Kepulauan Sula, setelah melaluinya cuaca berangsur baik hingga tiba di Kota Ternate dengan aman dan lancar," katanya.
Nakhoda juga memastikan kondisi KM Barcelona 01 yang membawa 103 orang penumpang dan 10 kendaraan roda dua dalam keadaan aman dan tidak mengalami kebocoran maupun kerusakan.
Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Kelas II Ternate Sugandi menyatakan setelah tiba di Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan dan tidak menemukan kebocoran maupun kerusakan.
"Alhamdulillah, kita lihat dan periksa tadi semua aman dan stabil," tambah Sugandi.
KSOP Ternate, lanjut Sugandi, masih tetap mengizinkan kapal - kapal untuk berlayar dengan mengikuti perkembangan informasi mengenai cuaca di perairan Maluku Utara dari BMKG setempat.
Pada Rabu (10/07) malam beredar video yang memperlihatkan kapal KM Barcelona dihantam gelombang tinggi hingga air masuk dalam dek kapal dan terdengar penumpang panik.
Sementara itu, Prakirawan Cuaca BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate Justia PD Galensong mengatakan tinggi gelombang laut di perairan Malut mencapai hingga 2 meter.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini waspada potensi gelombang tinggi dan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan mencapai 50 km/jam yang dapat menyebabkan peningkatan ketinggian gelombang di wilayah Kepulauan Sula dan Taliabu, Obi, Bacan, Batang Dua, Loloda, dan Gebe.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
Nakhoda kapal KM Barcelona 01, Yetwin Samatara di Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate, Kamis, mengatakan kapal tersebut dihantam cuaca buruk berupa gelombang tinggi dan angin kencang saat keluar dari Pelabuhan Sanana hingga air masuk ke dalam dek kapal.
Dia mengakui perairan di kawasan Pelabuhan Sanana dangkal, sehingga harus berhati - hati agar tidak menabrak karang.
"Sebagai nakhoda kita juga perhitungan, karena kemarin itu gelombang tinggi dan angin kencang, faktor keselamatan penumpang dan kapal menjadi prioritas," ujarnya.
Dia mengakui cuaca di Kabupaten Kepulauan Sula kemarin sangat buruk, karena beberapa jam setelah keluar dari Pelabuhan Sanana menuju Kota Ternate masih dihantam gelombang tinggi.
"Cuaca buruk hanya di perairan Kabupaten Kepulauan Sula, setelah melaluinya cuaca berangsur baik hingga tiba di Kota Ternate dengan aman dan lancar," katanya.
Nakhoda juga memastikan kondisi KM Barcelona 01 yang membawa 103 orang penumpang dan 10 kendaraan roda dua dalam keadaan aman dan tidak mengalami kebocoran maupun kerusakan.
Sementara itu, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar dan Patroli KSOP Kelas II Ternate Sugandi menyatakan setelah tiba di Pelabuhan Ahmad Yani Kota Ternate, pihaknya langsung melakukan pemeriksaan dan tidak menemukan kebocoran maupun kerusakan.
"Alhamdulillah, kita lihat dan periksa tadi semua aman dan stabil," tambah Sugandi.
KSOP Ternate, lanjut Sugandi, masih tetap mengizinkan kapal - kapal untuk berlayar dengan mengikuti perkembangan informasi mengenai cuaca di perairan Maluku Utara dari BMKG setempat.
Pada Rabu (10/07) malam beredar video yang memperlihatkan kapal KM Barcelona dihantam gelombang tinggi hingga air masuk dalam dek kapal dan terdengar penumpang panik.
Sementara itu, Prakirawan Cuaca BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate Justia PD Galensong mengatakan tinggi gelombang laut di perairan Malut mencapai hingga 2 meter.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini waspada potensi gelombang tinggi dan peningkatan kecepatan angin di wilayah perairan mencapai 50 km/jam yang dapat menyebabkan peningkatan ketinggian gelombang di wilayah Kepulauan Sula dan Taliabu, Obi, Bacan, Batang Dua, Loloda, dan Gebe.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024