Ternate (Antara Maluku) - Enam mahasiswa Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Kamis, terluka dalam bentrokan antara mahasiswa dengan pihak keamanan di halaman kampus UMMU Malut.

Aksi bentrok berawal saat mahasiswa yang rata-rata berasal dari Fakultas Teknik, melakukan aksi unjuk rasa, menuntut pihak kampus untuk membatalkan surat keputusan pemecatan terhadap lima mahasiswa Tekhnik UMMU.

Saat aksi berlangsung, tiba-tiba ada lemparan batu dari arah luar kampus. Melihat kampus dilempar, mahasiswa yang saat itu sedang melakukan negosiasi dengan pihak kampus, kemudian dikejar oleh pihak keamanan kampus.

Aksi kejar-kejaran antara mahasiswa dan pihak keamanan kampus terjadi sekitar 4 menit. Saat kembali melakukan negoisasi, tanpa penyebab yang jelas, pihak keamanan kampus kembali melakukan pengejaran terhadap salah satu mahasiswa yang diduga sebagai pemicu.

Mahasiswa yang diketahui bernama Dedy Udin tersebut, kamudian menjadi bulan-bulanan pihak keamanan maupun beberapa oknum yang bukan pihak keamanan kampus. Melihat rekan mereka dijadikan bulan-bulanan pihak keamanan kampus, mahasiswa lainnya coba untuk merelai.

Nasib naas bagi lima mahasiswa lainnya yang kemudian kembali menjadi korban pemukulan pihak keamanan kampus. Akibatnya, dua orang mahasiswa langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis, mereka diantaranya bernama Boy dan Ari yang berasal dari Fakultas tekhnik pertambangan.

Sedangkan empat mahasiswa lainnya, karena dinilai mengalami cidera ringan, mereka kemudian ditangani rekan-rekan mahasiswa lainnya. Untuk meredakan bentrokan, mahasiswa kemudian berkumpul di Aula UMMU, sementara pihak keamanan kembali ke dalam kampus.

Sementara itu, Rektor UMMU Ternate, Dr Kasman Hi Ahmad,M.Ag saat menemui mahasiswa dan memberikan pengarahan dan berjanji akan menyelesaikan masalah ini secara internal.

Di tempat terpisah, koordinator aksi, Fadly Djaguna ketika dikonfirmasi meminta pertanggungjawaban pihak kampus terhadap enam mahasiswa tersebut.

"Semua mahasiswa UMMU meminta pihak kampus untuk mengusut tuntas kasus pemukulan dan pengejaran terhadap mahasiswa yang melakukan aksi protes khususnya pihak keamanan, yang dinilai arogan dalam menangani aksi unjuk rasa," katanya.

Para mahasiswa sendiri meminta rektor dan civitas kampus untuk bertanggungjawab atas kasus pemukulan yang dilakukan satpam dan beberapa dosen, bahkan mereka mengancam akan melakukan aksi boikot aktifitas kampus, jika tuntutan mereka tidak ditanggapi pihak kampus.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013