Oleh Penina Mayaut



Ambon, 20/11 (Antara) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyerahkan paket Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon untuk keperluan menjaga kualitas air di Teluk Ambon.

"Mengantisipasi pencemaran teluk kami bekerja sama dengan Universitas Pattimura Ambon dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan penelitian dan pembuatan master plan IPAL, agar air limbah yang masuk ke teluk tidak mengandung bakteri," kata Kepala Sub Direktorat Pengendalian dan Pencemaran Sumberdaya pesisir dan laut KKP R. Moh. Ismail di Ambon, Rabu.

Ia mengatakan, KKP melalui Dirjen KP3 dan DKP Ambon telah menyelesaikan rencana strategis (renstra) tentang rancang bangun pengelolaan pencemaran teluk.

"Renstra telah kami uji publik dan dari hasil tersebut, dikembangkan beberapa isu yang harus ditindak lanjuti yakni aksi fisik pembangunan IPAL,MCK plus-plus serta daur ulang yang diserahterimakan hari ini ke Pemkot Ambon," katanya.

Menurut dia, pembangunan dan penelitian tersebut telah dilaksanakan sejak 2011 dengan membuat profil Teluk Ambon dilanjutkan degan master plan untuk mengetahui detail design pembangunan IPAL.

Hasil penelitian ditemukan beberapa parameter yang harus menjadi perhatian DKP guna mengurangi tingkat pencemaran limbah di teluk. Hal yang akan ditindak lanjuti yakni penanganan limbah manusia.

"Limbah manusia mempengaruhi kualitas air yakni peningkatan bakteri e-coli, karena banyak memanfaatkan muara sungai sebagai pembuangan akhir sehingga harus dilakukan pembangunan IPAL," ujarnya.

Dirjen KP3 Direktorat pesisir, lanjutnya, juga telah melakukan kegiatan di 2012 yaitu membuat rancang bangun pengelolaan persampahan dan pengelolaan limbah rumah tangga.

Rancang bangun telah selesi selanjutnya dibuat percontohan penanganan limbah rumah tangga.

Dijelaskannya pembangunan IPAL merupakan tahap awal karena di Ambon terdapat enam sungai yang mengarah ke laut sehingga harus diantisipasi agar tidak terjadi pencemaran.

"Enam sungai tersevut harus diimbangi dengan pembanguanan enam IPAL, karena itu kami mengharapkan sinkronisasi antara Pemkot dan Pemprov Maluku, agar ke depan dapat menindaklanjuti pengelolaan dan pemeliharaan IPAL untuk keselamatan teluk Ambon," katanya.

Ismail menambahkan peran aktif masyarakat juga dibutuhkan dengan tidak membuang sampah ke laut agar teluk tetap indah. Laut merupakan masa depan yang harus dijaga demi kelanjutan hidup anak cucu.

"Selain peran serta masyarakat juga ditunjang peran tim pokja seluruh SKPD untuk berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan," ujarnya. 

Pewarta:

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013