Ambon, 7/2 (Antara Maluku) - Manajemen RS Siloam Kota Ambon, Maluku telah menyiapkan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) rumah sakit itu guna mengantisipasi agar buangannya tidak sampai menimbulkan pencemaran di Teluk Ambon.
"Kami telah menyiapkan IPAL sendiri agar limbah padat, cair maupun B3 dapat dikelola dengan baik, sehingga buangannya tidak mencemari lingkungan terutama Teluk Ambon," kata Direktur Lippo Group wilayah Maluku, Edy Sambuaga di Ambon, Sabtu (6/2).
Ia menyatakan, air limbah dari seluruh rumah sakit mengandung bahan organik, anorganik atau bahan kimia beracun dan sebagainya yang dapat mencemari lingkungan.
Pengolahan terhadap air limbah sangat penting agar lingkungan sebagai penerima buangan limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan pelayanan kesehatan tidak mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan, serta tidak mengakibatkan dampak penyakit kepada masyarakat sekitarnya.
"Kita berupaya agar IPAL RS Siloam tidak berdampak pada penurunan kualitas lingkungan, terutama keselamatan teluk Ambon," katanya.
Dijelaskannya, IPAL yang diterapkan di Ambon juga sama dengan kota lainnya yang telah dilakukan pembangunan RS Siloam di sejumlah kota di Indonesia.
"Ambon telah menjadi rumah tinggal kita, jika kita tidak bisa menjaga keselamatan dan kenyamanan kota ini sama saja kita menghilangkan keindahan sumber daya alam yang ada," ujarnya.
Menurut Edy, pengolahan air limbah melalui IPAL merupakan upaya untuk meminimalkan kadar pencemar yang terkandung dalam limbah cair tersebut, sehingga dapat memenuhi Baku Mutu dan layak untuk dibuang ke lingkungan maupun dimanfaatkan kembali.
"Rumah Sakit Siloam didesain kosep ramah lingkungan, dengan rencana bangunan diprogramkan 14 lantai dari rencana awal hanya empat lantai," katanya.
Ia mengakui, pembangunan rumah sakit itu telah mendapatkan izin dari Pemkot Ambon, serta kewajiban menyelesaikan dokumen Upaya Pengelolaan lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL).
Kontraktor pelaksana yakni PT. Nindya Karya (persero) telah melakukan pembangunan struktur fondasi dan bangunan, tahap selanjutnya pembangunan struktur bangunan bagian atas.
"Dengan desain pembangunan yang ramah lingkungan, kami mendukung program Pemkot Ambon yakni AWFC dengan tujuan pemberdayaan kawasan Teluk Ambon yang didukung Kementerian Kelautan dan Perikanan(KKP)," kata Edy Sambuaga.