Pengamat politik Indonesia Political Opinion (IPO) Efriza menilai sikap Megawati Soekarnoputri yang batal pensiun dari jabatan Ketua Umum PDIP menimbulkan minimnya regenerasi dalam tubuh partai.
"Sayangnya kesempatan untuk terbukanya pemimpin baru malah tidak hadir di PDIP," saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Menurut Efriza, pernyataan tersebut dilayangkan Megawati demi memperkuat persatuan internal partai dan mengukuhkan dirinya masih memiliki pengaruh di PDIP.
Hal itu dilakukan Mega demi merespon isu adanya upaya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP dari Megawati.
"Jika dicermati Jokowi sulit mau mengambil alih PDIP sebab ia sudah menjadi musuh bersama dari seluruh kader PDIP yang telah kecewa terhadap kiprah politik Jokowi sebagai presiden malah mengabaikan partainya PDIP," kata dia.
Tidak hanya sikap Mega, Efriza juga menyoroti pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tentang upaya Jokowi mau menduduki kursi Ketua Umum PDIP.
Dia menilai pernyataan tersebut hanya sekadar komunikasi politik berupa suara sumbang saja.
"Hasto hanya ingin terus menunjukkan PDIP sebagai oposisi pemerintahan baik Jokowi dan Prabowo ke depannya," kata dia.
Sebelumnya, Megawati mengungkapkan alasannya batal pensiun menjadi ketua umum lantaran ada pihak yang ingin mengambil alih partai berlambang banteng moncong putih itu.
Hal itu disampaikan Megawati usai mengumumkan bakal calon kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8).
Awalnya, Megawati mengatakan bahwa di usianya yang saat ini menginjak 77 tahun sudah seharusnya pensiun.
Kendati demikian, dia masih diminta untuk menjadi Ketua Umum PDIP hingga tahun 2025.
Menurutnya, kalau orang lain diminta untuk menjadi ketua umum pastinya akan senang, sedangkan dirinya masih mempertimbangkan hal itu.
Megawati pun mengaku ingin beristirahat dari dunia politik untuk dapat menghabiskan waktu bersama keluarga.
"Kalau orang kan senang banget ya, aku bilang sama Hasto, 'gue pikirin dulu ya, To'. Gue rasanya kepengin juga deh kumpul sama keluarga, ini disuruh jadi ketum lagi, ketum lagi," ujar Megawati.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat sebut majunya Mega jadi ketum hambat regenerasi di PDIP
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Sayangnya kesempatan untuk terbukanya pemimpin baru malah tidak hadir di PDIP," saat dihubungi di Jakarta, Sabtu.
Menurut Efriza, pernyataan tersebut dilayangkan Megawati demi memperkuat persatuan internal partai dan mengukuhkan dirinya masih memiliki pengaruh di PDIP.
Hal itu dilakukan Mega demi merespon isu adanya upaya Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang ingin merebut kursi Ketua Umum PDIP dari Megawati.
"Jika dicermati Jokowi sulit mau mengambil alih PDIP sebab ia sudah menjadi musuh bersama dari seluruh kader PDIP yang telah kecewa terhadap kiprah politik Jokowi sebagai presiden malah mengabaikan partainya PDIP," kata dia.
Tidak hanya sikap Mega, Efriza juga menyoroti pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto tentang upaya Jokowi mau menduduki kursi Ketua Umum PDIP.
Dia menilai pernyataan tersebut hanya sekadar komunikasi politik berupa suara sumbang saja.
"Hasto hanya ingin terus menunjukkan PDIP sebagai oposisi pemerintahan baik Jokowi dan Prabowo ke depannya," kata dia.
Sebelumnya, Megawati mengungkapkan alasannya batal pensiun menjadi ketua umum lantaran ada pihak yang ingin mengambil alih partai berlambang banteng moncong putih itu.
Hal itu disampaikan Megawati usai mengumumkan bakal calon kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada Serentak 2024 di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (14/8).
Awalnya, Megawati mengatakan bahwa di usianya yang saat ini menginjak 77 tahun sudah seharusnya pensiun.
Kendati demikian, dia masih diminta untuk menjadi Ketua Umum PDIP hingga tahun 2025.
Menurutnya, kalau orang lain diminta untuk menjadi ketua umum pastinya akan senang, sedangkan dirinya masih mempertimbangkan hal itu.
Megawati pun mengaku ingin beristirahat dari dunia politik untuk dapat menghabiskan waktu bersama keluarga.
"Kalau orang kan senang banget ya, aku bilang sama Hasto, 'gue pikirin dulu ya, To'. Gue rasanya kepengin juga deh kumpul sama keluarga, ini disuruh jadi ketum lagi, ketum lagi," ujar Megawati.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pengamat sebut majunya Mega jadi ketum hambat regenerasi di PDIP
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024