Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa ekonomi perawatan merupakan bagian penting dari masa depan ASEAN.

“Ekonomi perawatan memiliki peranan penting dalam mencapai kesetaraan gender. Kita harus menghargai pekerjaan perawatan sebagai salah satu upaya memberdayakan perempuan serta mengurangi kerentanan mereka terhadap diskriminasi dan kekerasan. Kurangnya penghargaan terhadap pekerjaan perawatan menjadi salah masalah signifikan di banyak negara anggota ASEAN," kata Menteri Bintang Puspayoga dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Hal itu dikatakannya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Pemimpin Perempuan ASEAN ke-3 di Vientiane.

Selain itu, Menteri PPPA juga menekankan pentingnya membangun kesadaran mengenai dampak kekerasan berbasis gender terhadap perempuan di sektor ekonomi perawatan dan mengembangkan kerangka kerja pencegahan dan respons yang kuat.

KTT Pemimpin Perempuan ASEAN ke-3 mengangkat tema "Memperkuat Ekonomi Perawatan dan Ketahanan Pasca-2025" yang menggarisbawahi perlunya mengatasi dampak pandemi terhadap ketidaksetaraan gender.

KTT ini bertujuan antara lain untuk mengeksplorasi tantangan yang dihadapi perempuan dan anak perempuan dalam isu ekonomi perawatan dan menghasilkan deklarasi yang akan dipertimbangkan serta diadopsi pada KTT ASEAN ke-44 dan ke-45.

Dalam kesempatan tersebut, para perwakilan menteri perempuan/pemimpin perempuan menyampaikan berbagai kebijakan, inisiatif, tantangan, dan rencana ke depan dalam rangka memperkuat ekonomi perawatan.

KTT Pemimpin Perempuan ASEAN ke-3 didahului dengan pelaksanaan Pra-KTT Pemimpin Perempuan ASEAN pada 21-22 Agustus 2024, yang terdiri atas sembilan sesi diskusi panel terkait komitmen ekonomi perawatan dan ketahanan, isu kekerasan berbasis gender, serta isu-isu di bidang ekonomi di kawasan ASEAN.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menteri Bintang: Ekonomi perawatan bagian penting masa depan ASEAN

Pewarta: Anita Permata Dewi

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024