Ambon (Antara Maluku) - Kapal kargo KM. Obelik yang karam di perairan Dobo, ibu kota Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, pada 9 Januari 2014 belum dievakuasi.

Seorang warga Dobo, Nus Labok, dihubungi dari Ambon, Kamis, mengatakan, kapal naas itu karam karena dihantam gelombang tinggi.

Kapal naas itu awalnya karam di perairan desa Wangel. Namun, karena terpaan gelombang hingga lima meter dan arus deras sehingga saat ini tergeser ke perairan desa Wokam.

Belum ada upaya dari PT. Tirta Sarana Indo Line di Surabaya sebagai pemilik kapal untuk mengevakuasi kapal maupun muatan karena kondisi cuaca ekstrem dengan gelombang hingga lima meter.

Untungnya 21 anak buah kapal (ABK), termasuk salah seorang di antaranya adalah perempuan berhasil diselamatkan.

Para ABK secara bergantian berjaga di kapal karena muatannya juga belum dievakuasi.

Nus mengatakan, kapal tersebut berlayar dari Surabaya tujuan Merauke, Papua. Namun, singgah di Pelabuhan Yos Sudarso, Dobo untuk mengisi air.

Naasnya saat baru meninggalkan dermaga Yos Sudarso sekitar 30 menit dihantam gelombang tinggi dan akhirnya karam.

KM. Obelik itu mengangkut puluhan ton aspal, empat unit truk, dua mobil pribadi dan belasan sepeda motor.

Pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Dobo belum bisa dikonfirmasi karena telepon genggam kepalanya, Rusly tidak aktif.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014