PT Pertamina Patra Niaga mengajak masyarakat di wilayah Provinsi Papua Maluku beralih menggunakan BBM non-subsidi yang memiliki kualitas bahan bakar yang lebih baik.
"Kami mengajak masyarakat agar menggunakan BBM non-subsidi karena banyak keuntungannya mulai dari kualitas bahan bakar lebih baik, gas buangnya lebih aman untuk lingkungan dan juga pemakaian lebih irit dibandingkan BBM subsidi," kata Area Manajer Comm, Rel and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun, Senin.
Ia mengatakan, PT Pertamina Patra Niaga menurunkan harga BBM non-subsidi secara nasional mulai 1 September 2024, untuk jenis Pertamax Series seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95 dan Pertamina Dex. Sedangkan untuk Dex Series yakni Dexlite.
Penurunan harga BBM non-subsidi, katanya, merupakan hal yang normal. Seperti diketahui BBM khusus non- subsidi mengikuti tren harga minyak dunia, jadi sewaktu-waktu bisa naik, bisa tetap, bisa juga turun.
Ia merinci harga BBM non-subsidi di wilayah Papua Maluku per 1 September 2024, untuk Provinsi Maluku dan Maluku Utara, jenis Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp13.250 dan
Dexlite Rp14.400 per liter.
Provinsi Papua, Pertalite Rp 10.000 per liter, Pertamax Turbo Rp14.800, Pertamax Rp13.250, dan Dexlite Rp14.400 per liter.
Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp13.250, Dexlite Rp14.400 dan Pertamina Dex Rp14.900 per liter.
Sementara Provinsi Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah, Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp13.250, Dexlite Rp14.400 per liter.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyatakan,harga BBM non-subsidi akan terus mengalami penyesuaian mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non-subsidi akan terus dilakukan secara berkala setiap bulan tergantung tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.
"September 2024 semua harga BBM non-subsidi Pertamina sedang mengalami penurunan harga," katanya.
BBM jenis Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp14.475, Pertamax Green (RON 95) menjadi Rp13.650 dan untuk Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.950.
Sedangkan untuk Dexlite (CN 51), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp14.050 dan Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp14.550 per liter.
Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar lima persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Kami mengajak masyarakat agar menggunakan BBM non-subsidi karena banyak keuntungannya mulai dari kualitas bahan bakar lebih baik, gas buangnya lebih aman untuk lingkungan dan juga pemakaian lebih irit dibandingkan BBM subsidi," kata Area Manajer Comm, Rel and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun, Senin.
Ia mengatakan, PT Pertamina Patra Niaga menurunkan harga BBM non-subsidi secara nasional mulai 1 September 2024, untuk jenis Pertamax Series seperti Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95 dan Pertamina Dex. Sedangkan untuk Dex Series yakni Dexlite.
Penurunan harga BBM non-subsidi, katanya, merupakan hal yang normal. Seperti diketahui BBM khusus non- subsidi mengikuti tren harga minyak dunia, jadi sewaktu-waktu bisa naik, bisa tetap, bisa juga turun.
Ia merinci harga BBM non-subsidi di wilayah Papua Maluku per 1 September 2024, untuk Provinsi Maluku dan Maluku Utara, jenis Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp13.250 dan
Dexlite Rp14.400 per liter.
Provinsi Papua, Pertalite Rp 10.000 per liter, Pertamax Turbo Rp14.800, Pertamax Rp13.250, dan Dexlite Rp14.400 per liter.
Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp13.250, Dexlite Rp14.400 dan Pertamina Dex Rp14.900 per liter.
Sementara Provinsi Papua Selatan, Papua Pegunungan dan Papua Tengah, Pertalite Rp10.000 per liter, Pertamax Rp13.250, Dexlite Rp14.400 per liter.
Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari menyatakan,harga BBM non-subsidi akan terus mengalami penyesuaian mengikuti tren harga rata-rata publikasi minyak yakni Mean of Platts Singapore (MOPS) atau Argus dan juga mempertimbangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.
Evaluasi dan penyesuaian harga untuk BBM non-subsidi akan terus dilakukan secara berkala setiap bulan tergantung tren harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah.
"September 2024 semua harga BBM non-subsidi Pertamina sedang mengalami penurunan harga," katanya.
BBM jenis Pertamax Turbo (RON 98), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp14.475, Pertamax Green (RON 95) menjadi Rp13.650 dan untuk Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.950.
Sedangkan untuk Dexlite (CN 51), terdapat penyesuaian harga menjadi Rp14.050 dan Pertamina Dex (CN 53) harganya menjadi Rp14.550 per liter.
Harga ini berlaku untuk provinsi dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar lima persen seperti di wilayah DKI Jakarta.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024