Ternate (Antara Maluku) - Angka prevalensi penyakit kusta di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) tercatat 8,5 persen dari setiap 20.000 penduduk atau merupakan yang tertinggi dari sembilan kabupaten/ koa lainnya di daerah itu.

"Angka prevalensi penyakit kusta di kabupaten lainnya ada yang hanya enam persen, bahkan ada yang hanya empat persen, sedangkan secara nasional hanya satu persen lebih," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaity Rajabesi di Ternate, Jumat.

Ia mengatakan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk mengurangi angka prevalensi penyakit kusta tersebut, di antaranya melakukan pengobatan secara gratis kepada seluruh penderita kusta yang sudah terdata di daerah ini.

Selain itu, kata Nubaity Marasabesi, Dinas Kesehatan Kota Ternate terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai berbagai hal terkait penyakit kusta, terutama cara mencegah penularannya dan cara pengobatannya jika teserang penyakit yang mengakibatkan kecacatan itu.

Dinas Kesehatan Kota Ternate mulai 2014 melakukan survei ke seluruh wilayah di Malut untuk mencari kemungkinan adanya warga yang telah mengalami penyakit kusta, tapi belum mendapat pengobatan dengan prioritas survei pada anggota keluarga penderita penyakit yang sudah terdata.

Menurut Nurbaity, survei tersebut juga akan dilakukan di seluruh sekolah di Kota Ternate, terutama di Sekolah Dasar karena tidak tertutup kemungkinan ada di antara siswa yang sudah tertular penyakit kusta.

Dugaan itu didasarkan pada hasil temua sebelumnya dimana dari seluruh penderita kusta yang terdata di Kota Ternate, 23 orang di antaranya adalah anak-anak yang umumnya masih duduk di Sekolah Dasar dan mereka ini anggota keluarga penderita kusta.

Ia menambahkan, Dinas Kesehatan Kota Ternate juga melakukan pembinaan kepada penderita kusta yang telah sembuh di antaranya mengajarkan mereka keterampilan, sedangkan penderita yang terlanjur cacat dikirim menjalani rehabilitasi di Sulawesi Selatan.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014