Ambon (Antara Maluku) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Maluku menilai sistem pengamanan pelantikan gubernur dan wagub oleh Mendagri Gamawan Fauzi atas nama Presiden pada Senin, (10/3) tidaklah berlebihan.
"Saya kira tidak begitu kesannya sebab itu hanya standar saja dan sudah ada koordinasi dengan Kapolda karena ini pesta rakyat, mereka yang pilih dan mudah-mudahan semua berjalan dengan aman dan lancar," kata Wakil Ketua DPRD Maluku, Zaid Mudzakir Asagaff di Ambon, Sabtu.
Legislatif yang merupakan representasi perwakilan masyarakat hanya sebagai fasilitator untuk melaksanakan rapat paripurna khusus pelantikan kepala daerah, sedangkan aparat keamanan tetap menjalankan tugas dan fungsinya menjaga situasi kamtibmas sesuai prosedur dan standar operasi.
Apalagi, kata Zaid, pelantikan Gubernur-Wagub Maluku ini dilakukan langsung Mendagri Gamawan Fauzi atas nama Presiden, kemudian asa beberapa menteri dan pejabat asing seperti konsul jenderal AS di Surabaya (Jatim) akan menghadirinya.
"Kegiatan pelantikan berlangsung di ruang rapat utama lantai dua gedung dewan, sedangkan tempat duduk bagi tamu dan undangan juga terdapat pada lantai satu sehingga perlu dipasangan layar monitor," katanya.
Sementara Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP I Putu Bintang Juliana mengakui jumlah personel yang dikerahkan untuk pengamanan pelantikan Said Assagaff-Zeth Sahubrua sebagai Gubernur dan Wagub Maluku periode 2014-2019 sebanyak 800 anggota.
"Ini merupakan personel gabungan yang terdiri dari unsur Polda Maluku, TNI dan Polres, dan sistem pengamanan ini akan berlaku di berbagai tempat strategis yang terbuka maupun lokasi acara pelantikan di Gedung Kantor DPRD Provinsi Maluku," katanya.
Menurut Kapolres, polisi akan menggunakan pola penganaman berlapis dari ring satu di dalam gedung DPRD sampai ring empat.
Sejak Kamis, (6/3) kemarin aparat keamanan telah melakukan gladi resik untuk mengamankan berbagai lokasi dan rencananya menjelang H-1 juga akan dilakukan hal serupa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014
"Saya kira tidak begitu kesannya sebab itu hanya standar saja dan sudah ada koordinasi dengan Kapolda karena ini pesta rakyat, mereka yang pilih dan mudah-mudahan semua berjalan dengan aman dan lancar," kata Wakil Ketua DPRD Maluku, Zaid Mudzakir Asagaff di Ambon, Sabtu.
Legislatif yang merupakan representasi perwakilan masyarakat hanya sebagai fasilitator untuk melaksanakan rapat paripurna khusus pelantikan kepala daerah, sedangkan aparat keamanan tetap menjalankan tugas dan fungsinya menjaga situasi kamtibmas sesuai prosedur dan standar operasi.
Apalagi, kata Zaid, pelantikan Gubernur-Wagub Maluku ini dilakukan langsung Mendagri Gamawan Fauzi atas nama Presiden, kemudian asa beberapa menteri dan pejabat asing seperti konsul jenderal AS di Surabaya (Jatim) akan menghadirinya.
"Kegiatan pelantikan berlangsung di ruang rapat utama lantai dua gedung dewan, sedangkan tempat duduk bagi tamu dan undangan juga terdapat pada lantai satu sehingga perlu dipasangan layar monitor," katanya.
Sementara Kapolres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, AKBP I Putu Bintang Juliana mengakui jumlah personel yang dikerahkan untuk pengamanan pelantikan Said Assagaff-Zeth Sahubrua sebagai Gubernur dan Wagub Maluku periode 2014-2019 sebanyak 800 anggota.
"Ini merupakan personel gabungan yang terdiri dari unsur Polda Maluku, TNI dan Polres, dan sistem pengamanan ini akan berlaku di berbagai tempat strategis yang terbuka maupun lokasi acara pelantikan di Gedung Kantor DPRD Provinsi Maluku," katanya.
Menurut Kapolres, polisi akan menggunakan pola penganaman berlapis dari ring satu di dalam gedung DPRD sampai ring empat.
Sejak Kamis, (6/3) kemarin aparat keamanan telah melakukan gladi resik untuk mengamankan berbagai lokasi dan rencananya menjelang H-1 juga akan dilakukan hal serupa.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2014